kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indef: Wacana Kemtan naikkan subsidi pupuk perlu dievaluasi


Selasa, 03 Juli 2018 / 22:38 WIB
Indef: Wacana Kemtan naikkan subsidi pupuk perlu dievaluasi
ILUSTRASI. STOK PUPUK SUBSIDI - PT Pupuk Indonesia


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana Kementerian Pertanian (Kemtan) bakal menaikkan subsidi mendulang pertanyaan. Pasalnya berdasarkan rekam jejak dalam empat tahun terakhir sejak 2014-2017, kinerja sektor pertanian yang jadi incaran subsidi pupuk cenderung stagnan.

Mengutip pemberitaan Kontan.co.id, Kemtan tengah mengusulkan kenaikan subsidi pupuk di tahun depan sebesar 10,4 juta ton. Angka ini naik dari subsidi pupuk tahun ini sebesar 9,5 juta ton. Usulan ini berdasarkan perkiraan Kemtan bahwa kebutuhan pupuk setiap tahunnya mencapai 11 juta ton.

Peneliti Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah memaparkan subsidi pupuk dari tahun ke tahun terus mendaki. Pada tahun 2014 jumlah subsidi pupuk mencapai Rp21 triliun; tahun 2015 Rp31,3 triliun; Tahun 2016 sebesar Rp30,1 triliun; Tahun 2017 ini kembali naik menjadi Rp31,1 triliun. Selama 4 tahun naik Rp10,2 triliun.

"Tapi kinerja sektor pertanian tanaman bahan pangan yang jadi sektor yang menjadi sasaran subsidi pupuk, cenderung stagnan, bahkan kalah dengan kinerja sektor perikanan," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (3/7).

Indikasi kalahnya sektor pertanian terlihat dari Nilai Tukar Petani (NTP) Petani yang kalah dibanding NTP Nelayan.

Berdasar data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik, rata-rata NTP Petani pada periode Januari 2015 - Juni 2018 mencapai level 99,79. Angka ini disalip oleh NTP Nelayan Tangkap di 109,04 dan NTP Nelayan Budidaya di 99,37. Adapun rata-rata total NTP pada periode tersebut adalah 101,59.

"Penambahan subsidi ini perlu dievaluasi jangan terburu-buru ajukan subsidi sebesar itu, tapi kinerja yang ditunjukkan oleh NTP belum optimal," kata Rusli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×