kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indo Acidatama diversifikasi produk untuk menopang kinerja


Rabu, 15 Mei 2019 / 19:52 WIB
Indo Acidatama diversifikasi produk untuk menopang kinerja


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) membidik kenaikan penjualan di tahun ini. Salah satu caranya lewat diversifikasi produk. Tahun ini perusahaan etanol dan bahan kimia tersebut membidik penjualan mencapai Rp 614,52 miliar atau naik dari periode tahun 2018 Rp 600,99 miliar.

Sedangkan untuk laba kotor mencapai Rp 146,11 miliar naik dari periode tahun 2018 sebesar Rp 142,89 miliar. Serta laba sebelum pajak penghasilan mencapai Rp 51,99 miliar atau naik dari periode tahun 2018 sebesar Rp 50,84 miliar.

Direktur SRSN, Wong Lukas Yoyok Nurcahya menjelaskan perusahaan tahun ini yakin kinerja tersebut akan naik dari tiga hal. Yakni peningkatan efisiensi mulai dari energi, peningkatan kualitas sumber daya manusia serta peningkatan kualitas dan diversifikasi produksi.

"Dengan produksi ethanol kualitas premium yang bisa masuk ke pasar lokal dan ekspor," kata Lukas, usai paparan publik, Rabu (15/5).

Penjualan ethanol akan banyak ke perusahaan kosmetik dan juga alkohol. Namun dengan kualitas yang baik harga jual perusahaan juga ikut terangkat.

Terbukti di kuartal I-2019 kinerja sudah sesuai target. Untuk ekspor pasar yang penting yakni di Thailand dan Filipina.

Diversifikasi produk bermasuk untuk menambah produk yang dihasilkan dari fasilitas produksi yang ada yaitu berupa bio ethanoll. Sehinga dimasa mendatang perusahaan akan memiliki dua proudk utama yaitu ethanol super prima dan bio-ethanol.

Sayangnya untuk saat ini SRSN belum dapat ijin untuk menjual produk bio-ethanol karena terkendala regulasi. Asal tahu, pada tahun 2018 segmen produk ethanol menyumbang 80,7% dari total penjualan.

Untuk mengurangi rasio pemakaian bahan baku perseroan juga berusaha untujk memproduksi ethanol melalui pengembangan teknologi. Dimasa yang akan datang, SRSN aakan meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku dari proses fermentasi (produksi) sekitar 3% sampai 5%.

Selain itu SRSN juga diversifikasi produk bidang agro perikanana dan peternakan di tahun ini. Proses penelitan produk dan proses perijinan sudah berlangsung sejak 2 tahun silam. Biaya investasi tidak lebih dari Rp 5 miliar.

Hanya saja tahun ini perusahaan yang memiliki pabrik di Solo, Jawa Tengah ini sudah bisa menjual produk turunan dari divisi agro yakni probiotik untuk udang.

Produk probiotik ini digunakan untuk filter air di tambak udang dan juga digunakan sebagai makanan olahan udang. Sehingga hasil tambak bisa lebih produktif dan juga hama tambak bisa diminimalisir resikonya.

"Pasar udang di Indonesia besar dan banyak tambak udang yang jadi bisa dibidik," katanya. Tantanganya saat ini lebih ke arah edukasi konsumen dan juga meyakinkan pengusaha tambak bahwa ini memiliki resiko rendah.

Hanya saja saat ini sosialisasi baru dilakukan. Dan kontribusi kinerja bisnis ini baru terasa dua sampai iga tahun kedepan.

Meski belum ada rencana ekspansi, SRSN menganggarkan belanja modal sebesar Rp 11,19 miliar pada tahun ini. Belanja modal terutama akan digunakan untuk perawatan mesin-mesin perusahaan. Dana belanja modal dipenuhi dari kas internal perusahaan.

"Kami gunakan untuk pemeliharaan mesin saja" kata Lukas. Saat ini kapasitas produksi ethanol SRSN mencapai 45.000 Kiloliter (KL) sampai 50.000 KL per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×