Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) meraih kinerja operasional yang cukup mumpuni dalam enam bulan pertama 2024.
Emiten ini membukukan volume penjualan semen dan klinker secara keseluruhan 9,03 juta ton pada semester I-2024. Angka ini lebih tinggi 672.000 ton atau 8% dibandingkan capaian pada semester I-2023.
Secara keseluruhan volume penjualan semen domestik INTP tercatat 8,87 juta ton, tumbuh 808.000 ton atau 10% pada semester I-2024 berkat adanya tambahan volume dari PT Semen Grobogan.
Hal ini membuat pangsa pasar INTP di dalam negeri (semen saja, mengacu pada data Asosiasi Semen Indonesia/ASI) berada di level 29,4%. Lebih jauh, INTP memiliki pangsa pasar di Jawa 37,7% dan luar Jawa 20,5%.
Baca Juga: Meski Pendapatan Tumbuh, Laba Indocement (INTP) Justru Tergerus 37,76%
Tidak hanya pasar domestik, INTP juga mampu mencetak penjualan semen ke pasar ekspor sebanyak 163.000 ton pada semester pertama lalu.
Sementara itu, INTP mengantongi pendapatan neto sebesar Rp 8,12 triliun pada semester I-2024 atau tumbuh 1,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Terjadi peningkatan signifikan pada komposisi pendapatan produk semen curah dari 25,4% pada semester I-2023 menjadi 30,6% pada semester I-2024. Hal ini merupakan dampak dari peningkatan pasokan semen ke ibu kota baru dan percepatan proyek infrastruktur lainnya.
"Volume fighting brand yang lebih tinggi juga berdampak pada harga konsolidasi secara keseluruhan," Corporate Secretary Indocement Tunggal Prakarsa Dani Handajani dalam keterangan resmi, Senin (5/8).
Baca Juga: Kinerja Lesu, Intip Rekomendasi Saham Indocement Tunggal Prakarsa (INTP)
Beban pokok pendapatan INTP tercatat meningkat menjadi Rp 5,83 triliun pada semester I-2024, lebih tinggi 5,2% menyusul volume penjualan yang lebih tinggi. Hasil ini menghasilkan margin laba bruto sebesar 28,3% untuk semester I-2024.
Beban usaha INTP juga naik 8,8% menjadi Rp 1,74 triliun yang disebabkan oleh volume penjualan yang lebih tinggi dan biaya lainnya dari perluasan operasi pabrik Semen Grobogan.
Beban operasi lain - neto INTP berada di level Rp 12,4 miliar, lebih tinggi 242,3% seiring adanya keuntungan valas pada semester I-2024 dibandingkan kerugian valas pada semester I-2023, termasuk beberapa penjualan scrap tahun ini.