Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berusaha untuk terus meningkatkan kinerja bisnisnya sepanjang 2024. Melimpahnya proyek infrastruktur di dalam negeri diharapkan dapat mendongkrak permintaan semen INTP.
Corporate Secretary Indocement Tunggal Prakarsa Dani Handajani menyampaikan, INTP memperkirakan pertumbuhan konsumsi semen nasional dapat berada di kisaran 2%--3% pada 2024. Dari situ diharapkan INTP mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan di atas pertumbuhan konsumsi semen nasional.
Sebagaimana produsen semen lainnya, kinerja INTP ditunjang oleh naiknya anggaran infrastruktur pemerintah yang akan difokuskan untuk percepatan penyelesaian pembangunan inftastruktur. Khusus di Pulau Jawa saja, ada beberapa proyek infrastruktur besar yang jadi sorotan, seperti Pelabuhan Patimban, pengembangan LRT Jakarta dan MRT Jakarta, hingga Jalan Tol Trans Jawa.
“Proyek seperti ini akan mengakselerasi permintaan semen dalam bentuk curah,” ujar dia, Selasa (27/2).
Baca Juga: Indocement (INTP) Proyeksi Konsumsi Semen Nasional Tumbuh 3% di Tahun 2024
INTP terus berupaya meningkatkan pangsa pasarnya dengan melebarkan sayap bisnis ke seluruh wilayah Indonesia. Dani menyebut, usai akuisisi PT Semen Grobogan senilai Rp 1,49 triliun pada awal Desember 2023 lalu, pihak INTP terus mengoptimalkan sinergi jaringan pemasaran dan distribusi semen di Pulau Jawa sekaligus memacu penjualan di wilayah Sumatera dan Indonesia bagian Timur.
Manajemen INTP juga menjelaskan, saat ini harga semen produksi INTP masih sulit naik dalam waktu dekat mengingat lemahnya permintaan di awal tahun yang sehubungan dengan musim hujan dan adanya perhelatan Pemilu.
Pihak INTP juga menilai kondisi persaingan bisnis semen masih cukup ketat di tengah konsolidasi beberapa pemain semen dan masalah kelebihan pasokan (oversupply) industri semen nasional. “Kami berharap dengan kondisi oversupply ini, pemerintah konsisten untuk melakukan moratorium izin pendirian pabrik semen baru agar utilisasi pabrik semen yang telah ada terus meningkat,” imbuh dia.
Dani menambahkan, pasca akuisisi Semen Grobogan, INTP kembali fokus optimalisasi jaringan pemasaran semen dan efisiensi biaya logistik. Perusahaan ini juga berusaha memperluas pasar ekspor yang dilakukan dari lokasi pabrik di Maros, Sulawesi Selatan.
Lebih lanjut, INTP menyediakan capital expenditure (capex) atau dana belanja modal senilai Rp 1,5 triliun pada 2024. Mayoritas capex tersebut digunakan untuk perbaikan, perawatan, dan penggantian mesin produksi secara reguler. Selain itu, capex INTP juga dipakai untuk mempersiapkan bahan bakar alternatif pembuatan semen, seperti refused derived fuel (RDF) ataupun biomassa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News