kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indofarma (INAF) bidik Rp 400 miliar dari bisnis alat kesehatan


Sabtu, 22 Agustus 2020 / 10:07 WIB
Indofarma (INAF) bidik Rp 400 miliar dari bisnis alat kesehatan
ILUSTRASI. Penjualan Indofarma tumbuh. Suasana di pabrik farmasi PT Indofarma Tbk (INAF) di Cibitung, Jawa Barat (10/4). Saat ini kapasitas produksi berjalan 100 persen meliputi 2,3 milyar tablet serta 250 juta kapsul pertahun. Indofarma akan melakukan investasi seb


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofarma Tbk (INAF) memperkuat lini bisnis alat kesehatan (alkes) di masa pandemi Covid-19 ini. Dari masa ke masa, segmen bisnis alkes Indofarma terus mengalami pertumbuhan.

"Target kami untuk penjualan alkes saja tahun ini sekitar Rp 400 miliar, dua kali lipat dibandingkan tahun lalu," terang Herry Triyatno, Direktur INAF kepada KONTAN, Kamis (20/8).

Tak heran, perusahaan makin gencar meluncurkan produk alkes, yang beberapa diantaranya berhubungan dengan penanganan pandemi.

Baca Juga: Semester I-2020, penjualan alkes penanganan Covid-19 kerek bisnis Indofarma (INAF)

Tahun ini saja, INAF akan merilis enam produk alat kesehatan, empat di antaranya berhubungan dengan Covid-19, seperti teledoc, emergency ventilator, masker, dan hand sanitizer yang telah dirilis pada Juli 2020.

Sisanya ada produk lain seperti hemodialisis atau alat pencuci darah dan inbody test yang mampu mendeteksi kebutuhan vitamin dan nutrisi. Namun INAF manajemen belum bersedia merinci besaran belanja modal tahun ini untuk menyokong produksi produk baru tersebut.

Baca Juga: Sederet saham ini sudah melesat lebih dari 100% secara ytd, ini saran analis

Sepanjang tahun ini, lini bisnis alkes akan menjadi penopang utama pertumbuhan bisnis INAF, dimana setelah itu perusahaan punya kesempatan untuk mengembangkan lini distribusi vaksin.

Indofarma akan menjadi distributor vaksin Covid-19 yang akan diproduksi oleh induk usaha BUMN Farmasi PT Bio Farma.

Manajemen INAF juga belum dapat membeberkan potensi pendapatan dari distribusi vaksin tersebut. Soal proyeksi bisnis tahun ini, perseroan ini sempat membidik target pendapatan bersih sebesar Rp 1,64 triliun atau meningkat 20,58% dari tahun 2019 sebesar Rp 1,36 triliun.

Baca Juga: Harga dua saham ini melompat lebih dari 100% di sepanjang 2020

Merujuk laporan keuangan semester pertama tahun ini, pendapatan bersih INAF mencapai Rp 447,29 miliar atau tumbuh 21,3% secara tahunan.

Porsi terbesar berasal dari penjualan pasar lokal yang menyokong Rp 441,89 miliar atau menopang 98% pendapatannya. Adapun pendapatan dari pasar ekspor sebesar Rp 5,45 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×