Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Di penghujung tahun 2016, pasar Indonesia akan dibanjiri daging impor. Ini merupakan hasil kebijakan pemerintah yang membuka pintu impor daging sapi seluas-luasnya bagi para importir baik BUMN maupun swasta.
Direktur Utama PT Indoguna Utama Juard Effendi mengatakan, pihaknya telah mengantongi izin impor daging sapi sebanyak 11.000 ton pada kuartal ke IV tahun ini. Indoguna mengimpor daging dari sejumlah negara yakni Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
Juard bilang, izin yang sudah dikantongi itu berasal dari Kementerian Pertanian (Kemtan) yakni rekomendasi impor (rekom) dan Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan (Kemdag).
"Daging impornya akan masuk mulai September ini. Nanti kami akan bom pasar dengan harga jual Rp 70.000 per kilogram (kg)," ujar Juard kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Juard menjelaskan, Indoguna akan menjual daging impor itu terutama di wilayah Jabodetabek. Selama ini, harga daging di kota-kota ini masih tinggi dan selalu diisi dengan daging impor. Ia mengatakan, Indoguna membantu pemerintah menurunkan harga daging sapi yang saat ini masih di kisaran Rp 120.000 per kg untuk daging segar.
Impor daging yang dilakukan Indoguna sudah mengikuti Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 34 Tahun 2016 tentang Pemasukan Karkas, Daging, Jeroan dan atau Olahannya ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia sebagai revisi Permentan no 15 tahun 2015.
Untuk daging primecut, Juard bilang, perusahaan mengimpor khusus dari Amerika. Kendati begitu, dia enggan membeberkan berapa modal yang disediakan untuk mengimpor 11.000 ton daging sapi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News