kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia akan mengalami darurat susu segar dalam negeri pada 2020


Rabu, 07 Maret 2018 / 14:29 WIB
Indonesia akan mengalami darurat susu segar dalam negeri pada 2020
ILUSTRASI. Pekerja memerah susu sapi


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Boediyana mengatakan di tahun 2020 Indonesia akan mengalami darurat susu segar dalam negeri. Kemampuan produksi susu segar dalam negeri diprediksi hanya mampu memenuhi 10 % dari kebutuhan nasional.

"Masalah persusuan ini lampu merah bagi Indonesia. Artinya impor kita akan semakin besar sampai 90 %," kata Teguh dalam keterangannya, Rabu (7/3).

Dewan Persusuan Nasional meminta pemerintah serius menanggapi ancaman ini. Pemerintah harus tegas menegakkan aturan-aturan yang sudah dibuat.

"Karena kebutuhan susu itu meningkat terus. Harus ada langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan produksi susu segar dalam negeri," kata Teguh.

Teguh menambahkan, pemerintah perlu mendorong Industri Pengolahan Susu (IPS) agar mau memanfaatkan produksi susu segar dalam negeri. Salah satunya melalui kemitraan dengan peternak sapi perah lokal.

"IPS itu menyerap susu harus dipaksa, tidak sesederhana yang dipikiran. Perlu dipaksa," kata Teguh.

Teguh mengaku, selama ini pemerintah tidak melibatkan Dewan Persusuan Nasional dalam memecahkan persoalan ini.

"Dewan Persusuan Nasional tidak pernah diajak bicara oleh Kementerian Pertanian. Di rapat-rapat tidak pernah dianggap, kata Teguh.

Teguh berharap pemerintah bisa menyelesaikan persoalan susu ini secara komprehensif.

"Ke depan itu harus potensi pasar dalam negeri itu harus bisa semaksimal mungkin memberdayakan produksi susu dalam  negeri," kata Teguh.

Seperti diketahui, saat ini produksi susu segar dalam negeri hanya memenuhi 18 % dari total kebutuhan nasional 4,45 juta ton per tahun. Sisanya 82 % kebutuhan susu nasional dipenuhi dengan impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




[X]
×