Reporter: Evilin Falanta | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan China menyepakati peningkatan kerjasama perdagangan dan investasi antar kedua negara. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu bilang, preferential export buyers credit atau plafon kredit yang telah diberikan China sebesar US$ 1,8 miliar, telah dimanfaatkan sebesar US$ 507,5 juta untuk proyek infrastruktur seperti pembangunan jembatan Suramadu, pabrik pembangkit listrik tenaga batu bara Labuhan Angin, dan bendungan Jati Gede.
Selain itu, kedua negara ini sepakat akan meningkatkan hubungan kerjasama baik dalam bidang perdagangan maupun investasi. ”Pada 2014 kami sepakat mencapai target perdagangan baru sebesar US$ 50 miliar.
Tentunya target ini dapat tercapai dengan meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi di kedua negara,” kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam rilis Kementerian Perdagangan yang diterima KONTAN.
Mari menjelaskan tren perdagangan antara China dengan Indonesia selama 5 tahun terakhir yakni dari 2005-2009 mengalami peningkatan rata-rata 22,26% dengan tren ekspor sebesar 15,31% dan tren impor sebesar 29,43%.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan mencatat total perdagangan Indonesia-China pada 2010 mencapai US$ 33,8 miliar meningkat 50% dari total perdagangan di tahun 2009 sebesar US$ 25,59 miliar.
Pasalnya ekspor Indonesia ke China terus mengalami peningkatan. Lihat saja ekspor tahun 2010 nilai ekspor ke China sebesar US$ 13,7 miliar. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 34,8% dibandingkan tahun 2009 hanya US$ 10,1 miliar.
Hal tersebut diimbangi pula dengan investasi China di Indonesia. Pasalnya investasi China menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut data BKPM menunjukkan bahwa investasi China di Indonesia tahun 2009 menduduki peringkat ke-13 dengan jumlah proyek 37 senilai US$ 65,5 juta. Sementara itu, realisasi investasi di tahun 2010 pada kuartal I mencapai US$ 16,8 juta dengan jumlah proyek 16 buah.
"Kami berharap China dapat memfasilitasi sektor-sektor Indonesia dalam meningkatkan kemampuan ekspor Indonesia ke China, terutama investasi di sektor manufaktur, pertanian dan green economic," katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News