Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) melihat adanya potensi dalam pengembangan bisnis operasional. Salah satunya sebagai operator dalam pengoperasian Pelabuhan Patimban.
Ade Hartono, Direktur Utama IPCC menegaskan, perusahaan serius untuk menjadi operator di Pelabuhan Patimban dengan tujuan menjadikannya sebagai komplementari dari Terminal Kendaraan di Tanjung Priok.
Baca Juga: Melihat prospek industri pendukung jasa konstruksi pada 2020
Terlebih, keseriusan IPCC tersebut mendapat dukungan penuh dari induk usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Kini IPCC tengah mempersiapkan dan mengikuti proses pemilihan operator.
“Tentunya, dengan pengalaman sebagai Car Terminal Operator kami telah siap bila ditunjuk untuk mengelola Terminal Kendaraan di Patimban. Kami akan siapkan segala sesuatunya yang diperlukan untuk masuk sebagai operator di sana, terutama dokumen-dokumen administrasinya,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Jumat (31/1).
Tidak hanya dari dokumen administrasinya, namun IPCC juga mempersiapkan pengoperasian dan sistem yang akan dikembangkan di pelabuhan. Hal ini sejalan dengan tujuan IPCC untuk mewujudkan World Class Automotive Trade Facilitator.
Baca Juga: Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) implementasikan automatic gate system
“Tentunya kami juga menyiapkan sistem operasional yang lebih efisien, lebih maju, dan lebih canggih sehingga pengerjaan layanan bongkar muat kendaraan dapat lebih efektif dan tepat waktu. Pelabuhan Patimban merupakan tantangan sekaligus dapat menjadi komplimentari bagi IPCC,” papar Bunyamin Sukur, Direktur Operasi dan Teknik IPCC.
Sebagai informasi, saat ini Pembangunan Patimban dalam proses Tahap I yang diharapkan tuntas pada 2020. Pembangunan Tahap I adalah pembangunan untuk Car Terminal dan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas masing-masing 218 ribu kendaraan dan 250 ribu TEUS.
Baca Juga: Layanan bongkar muat alat berat IPCC naik 9,12% pada Desember 2019
Nantinya, akses jalan non tol sekitar 8,2 km direncanakan akan selesai pada bulan April 2020, sedangkan untuk akses tol membutuhkan waktu sekitar 3 tahun. Dengan adanya akses jalan non tol maupun tol ke Pelabuhan Patimban, diharapkan dapat membantu mempercepat proses pembangunan Pelabuhan Patimban pada fase berikutnya.
Pelabuhan Patimban yang dibangun di Subang ini memiliki Kapasitas pelabuhan sekitar 654 ha. Yang mana, 300 ha akan di gunakan untuk Terminal Peti Kemas dan Terminal Kendaraan dengan kapasitas total sekitar 600.000 CBU untuk Terminal Kendaraan. Sementara 354 ha akan digunakan untuk backup area, area pergudangan, perkantoran, pengelolaan serta area bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News