Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE) tidak akan banyak melakukan ekspansi bisnis tahun 2018. Perusahaan pengembang ini akan menfokuskan diri untuk menggarap proyek revitalisasi Wisma Sudirman serta mengoptimalkan kinerja proyek recurring income eksisting.
Wisma Sudirman sudah tidak beroperasi sejak tahun 2017 karena perusahaan ingin membangun ulang kembali atau merevitalisasi proyek tersebut. Saat ini, bangunan gedung perkantoran tersebut sedang dalam proses perobohan dan ditargetkan akan selesai akhir Januari 2018 ini.
Hartono, Direktur Keuangan OMRE mengatakan, Wisma Sudirman akan direvitasisasi menjadi proyek mixed development. Proyek itu akan dikembangkan secara patungan dengan perusahaan asal Singapura, Reco Olive Pte Ltd lewat perusahaan joint venture Aurora Development Pte Ltd.
" OMRE dan Reco Olive masing-masing memiliki 50% dalam perusahaan patungan itu," katanya di Jakarta, Rabu (17/1).
Revitalisasi Wisma Sudirman diperkirakan akan memakan waktu lima tahun. Sayang, OMRE belum bersedia menyebutkan perkiraan investasi yang akan digelontorkan untuk membangun proyek tersebut karena designnya belum rampung.
Chandra, Direktur OMRE menjelaskan, kawasan Wisma Sudirman memiliki luas gross area 1,9 hektare (ha) dan luar nett 1,6 ha. Gedung itu akan direvitalisasi menjadi proyek mixed use yang terdiri dari perkantoran, apartemen, dan kawasan komersial. Nantinya proyek ini akan terkoneksi dengan stasiun MRT.
Setelah bangunan lama rampung dibongkar, OMRE akan segera menyelesaikan design proyek revitalisasi tersebut sambil menyelesaikan tahapan perizinan. Chandra bilang, saat ini, proses perzinan sedang menunggu rekomendasi Tim Penasehat Konstruksi Bangunan (TPKB).
Sementara Hartono mengungkapkan, nantinya proyek mixed wisma Sudirman itu akan dibangun basement untuk parkir kendaraan dan basement yang dikhususkan sebagai area ritel yang akan terkoneksi ke stasiun MRT. Lalu di atasnya akan berdiri satu tower apartemen strata title dan satu menara perkantoran sewa.
Untuk membiayai pembangunan proyek itu, OMRE akan mengandalkan internal kas, penjualan apartemen dan pinjaman perbankan.
Hartono bilang, apartemen yang akan dibangun akan premium dan hasil penjualan apartemen tersebut ditargetkan akan bisa menutupi biaya konstruksi seluruh proyek mixed use itu.
"Sementara biaya untuk merubuhkan gedung akan ditutupi dari penjualan barang-barang bekas dari gedung yang dibongkar," katanya.