Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada awal 2021, PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) mengakuisisi 80% saham PT Cikondang Kancana Prima, perusahaan yang memiliki izin pertambangan dan pengolahan emas di Jawa Barat. Inilah aksi INDR mulai masuk ke dalam bisnis pertambangan mineral.
Manajemen INDR melihat bahwa prospek bisnis di segmen ini akan ditopang oleh elektrifikasi di seluruh dunia sehingga akses ke mineral menjadi penting. Maka itu, pihaknya mulai menjajaki segmen tambang mineral untuk memahami seluk beluk bisnis pertambangan di Indonesia.
Presiden Direktur INDR, Vishnu Swaroop Baldwa mengungkapkan setelah akuisisi di 2021, pekerjaan proyek di Cikondang Kancana Prima sedang berlangsung dengan produksi komersial diharapkan akan dimulai pada kuartal I-2024.
Baca Juga: Indo-Rama Synthetics (INDR) Perluasan Pabrik Pintal di Indonesia dan Turki
“Secara Grup Indorama sudah memulai bisnis pertambangan di beberapa negara di dunia. Setelah mengakuisisi CKP di tahun lalu kami harapkan akan mulai di 2024. Kami akan jalankan dahulu untuk melihat bagaimana hasilnya, Nanti kalau bisa tambahan investasi di sana,” kata dia dalam paparan publik secara virtual, Jumat (24/6).
Di sepanjang 2021, aset tidak lancar INDR meningkat sebesar US$ 24 juta dibandingkan tahun 2020 karena adanya akuisisi aset pertambangan yang mewakili peningkatan US$ 20 juta dan utang pihak ketiga sebagai bagian akuisisi sebesar US$ 4 juta.
Adapun jumlah ekuitas INDR di 2021 meningkat sebesar US$ 87 juta yang mencerminkan total pendapatan komprehensif tahun berjalan dan peningkatan kepentingan non-pengendali karena akuisisi perusahaan tambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News