Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah sedang menyiapkan sejumlah poin negosiasi yang ditawarkan kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, buntut kebijakan tarif resiprokal AS 32%.
Salah satunya, pemerintah mempertimbangkan pelonggaran atau deregulasi Non-Tariff Measures (NTMs) melalui relaksasi Tingkat Komponen Dalam negeri (TKDN) terhadap sektor Information and Communication Technology (ICT) dari AS seperti General Electric (GE), Apple, Oracle, dan Microsoft.
Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menyebut pihaknya mendukung penuh langkah pemerintah dalam upaya melindungi kepentingan nasional di tengah dinamika perdagangan global, termasuk melakukan diplomasi terkait kebijakan tarif impor produk teknologi asal AS.
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang mengatakan upaya ini merupakan strategi untuk menjaga keberlangsungan industri lokal.
“Kami melihat upaya ini sebagai bagian dari strategi untuk menjaga efisiensi keberlangsungan industri di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja sama ekonomi digital yang lebih luas lagi,” terang Steve kepada Kontan, Rabu (9/4).
Baca Juga: Pemerintah Diminta Lakukan Kajian Sebelum Terapkan Kebijakan Fleksibilitas TKDN
Steve menilai jika kebijakan TKDN ini akan memiliki peran strategis dalam memperkuat industri lokal, asalkan bisa diposisikan secara seimbang.
“Kebijakan ini perlu diposisikan secara seimbang guna mendorong daya saing dalam negeri tanpa menghambat inovasi dan transfer teknologi dari luar,” tambahnya.
Indosat percaya jika keterbukaan terhadap teknologi global, termasuk akses pada perangkat berteknologi tinggi dapat berjalan seiring dengan penguatan ekosistem digital dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News