kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Pengusaha Komputer Sebut Relaksasi TKDN ICT AS Bisa Lemahkan Daya Saing Produk Lokal


Rabu, 09 April 2025 / 13:14 WIB
Pengusaha Komputer Sebut Relaksasi TKDN ICT AS Bisa Lemahkan Daya Saing Produk Lokal
ILUSTRASI. FOTO ANTARA/R. Rekotomo/Koz/hp/10. Imbas pengenaan tarif resiprokal Trump ke Indonesia sebesar 32%, Pemerintah Indonesia menjadwalkan pertemuan dengan Pemerintah AS.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbas pengenaan tarif resiprokal Trump ke Indonesia sebesar 32%, Pemerintah Indonesia menjadwalkan pertemuan dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk melakukan lobi-lobi negoisasi.

Rencananya, tim negosiasi yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, akan berangkat ke AS paling lambat 17 April 2025. 

Salah satu poin yang menjadi bahan negosiasi adalah, rencana untuk memberikan kemudahan kepada (AS) melalui skema non tarif, yakni dengan mengimplementasikan relaksasi pada kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), khususnya di sektor Information and Communication Technology (ICT).

Mengenai hal ini, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (APKOMINDO), Soegiharto Santoso, mengatakan jika kebijakan ini perlu dipertimbangkan, karena dapat mengancam daya saing produk lokal.

"Hal ini dapat mengancam produk lokal jika mereka tidak dapat bersaing dalam hal harga, teknologi, atau fitur, belum lagi sebetulnya akan lebih deras produk dari negara lainnya, terutama dari China," terang Soegiharto kepada Kontan, Rabu (9/4).

Baca Juga: Timah (TINS) Ungkap Potensi Penyesuaian Perdagangan Timah Usai Berlakunya Tarif Trump

Selain itu, kebijakan ini juga memunculkan kemungkinan adanya penurunan investasi dalam negeri. Sebab produk asing akan lebih banyak diterima di pasar tanpa kewajiban TKDN yang ketat

"Perusahaan lokal mungkin akan kurang termotivasi untuk berinvestasi dalam inovasi dan pengembangan produk mereka," tambahnya.

Lalu dampak ke depan yang harus dihadapi ialah persaingan yang makin menjadi-jadi, karena pelaku usaha lokal akan menghadapi persaingan global yang makin ketat. Dan juga persaingan dalam inovasi, ini juga berisiko menurunkan pangsa pasar ICT lokal.

Meski begitu, Soegiharto mengatakan bahwa tak menutup kemungkinan juga jika kebijakan ini bisa menjadi kesempatan untuk kolaborasi

"Sebab dalam jangka panjang, relaksasi regulasi dapat membuka kesempatan kolaborasi antara perusahaan lokal dan asing, yang bisa membawa teknologi baru dan pemahaman pasar yang lebih baik," jelasnya.

Lebih lanjut, Soeharto membeberkan beberapa langkah mitigasi yang dapat dilakukan guna mengurangi dampak.

1. Peningkatan Daya Saing

Pelaku industri lokal perlu meningkatkan kualitas produk melalui riset dan pengembangan untuk bersaing secara efektif. Inovasi dalam produk dan layanan akan menjadi kunci.

2. Pemasaran dan Brand Awareness

Meningkatkan pemasaran dan mengedukasi konsumen mengenai keunggulan produk lokal dapat membantu menjaga pangsa pasar.

3. Kemitraan Strategis

Membentuk kemitraan dengan perusahaan asing untuk memanfaatkan teknologi dan sumber daya mereka, sambil tetap mempertahankan identitas produk lokal.

4. Dukungan dari Pemerintah

Untuk memperkuat industri domestik, advokasi pemerintah bisa memberikan insentif bagi pelaku lokal dalam bentuk subsidi, pelatihan, atau perlindungan terhadap praktik perdagangan yang tidak adil. Hal ini dinilai sangat krusial sekali

Dengan ini, pungkas Soegiharto, pelaku usaha ICT dalam negeri bisa lebih siap menghadapi perubahan yang ditimbulkan oleh kebijakan ini dan mampu bersaing secara lebih baik di pasar yang semakin terbuka.

Baca Juga: Imbas Tarif Impor, Pemerintah Rencanakan Relaksasi TKDN untuk Produk AS

Selanjutnya: Timah (TINS) Ungkap Potensi Penyesuaian Perdagangan Timah Usai Berlakunya Tarif Trump

Menarik Dibaca: Promo Regal Kaleng Diskon Rp 13.000 di Alfamart, Promo Edisi Lebaran Segera Berakhir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×