kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.231   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.904   23,07   0,34%
  • KOMPAS100 1.007   4,76   0,48%
  • LQ45 770   3,66   0,48%
  • ISSI 227   0,91   0,40%
  • IDX30 397   2,05   0,52%
  • IDXHIDIV20 459   1,39   0,30%
  • IDX80 113   0,64   0,57%
  • IDXV30 114   1,11   0,98%
  • IDXQ30 129   0,26   0,21%

Industri baja diprediksi tumbuh 15% di kuartal IV 2011


Jumat, 11 November 2011 / 23:20 WIB
Industri baja diprediksi tumbuh 15% di kuartal IV 2011
ILUSTRASI. Korban virus corona di Italia. REUTERS/Flavio Lo Scalzo TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Industri baja diprediksi bakal tumbuh sekitar 14%-15% pada kuartal IV 2011. Saat ini realisasi pertumbuhan sektor industri itu berkisar pada level 12%-14%.

Direktur Industri Material Dasar Logam Ditjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, mengutarakan, peningkatan pertumbuhan tersebut terjadi lantaran ditopang perkembangan sektor otomotif dan permesinan

Bahkan, prediksi peningkatan pertumbuhan itu tidak akan terpengaruh dengan pemangkasan produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Perusahaan itu tercatat menurunkan produksinya dari 2,3 juta ton per tahun menjadi 2 juta ton.

Putu menyebut, pemangkasan produksi itu kemungkinan besar sebagai antisipasi penurunan permintaan dunia. Namun, hal itu bukan disebabkan efek krisis utang Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Sebab, konsumsi baja dalam negeri tidak menurun yang tergambar pada tren statistik industri berbasis baja domestik. "Saya pikir masih banyak stoknya jadi mereka memilih menurunkan produksinya," ucapnya.

Apabila terjadi peningkatan kebutuhan pun sebenarnya pasar dalam negeri masih bisa mengandalkan produsen baja lainnya. Selain itu, pasokan impor pun masih bisa menutupi kekurangan kebutuhan di pasar domestik.

"Kalau untuk Indonesia, utilisasi masih tinggi, tidak ada yang menganggur berproduksi. Saya kira sektor ini tidak terlalu terasa terkena dampak krisis," ujarnya Jumat (11/11).

Sekadar informasi, konsumsi baja pada semester II 2011 diprediksi naik 5% dari realisasi semester I 2011. Peningkatan konsumsi itu diperkirakan terjadi karena naiknya permintaan baja dari industri sektor hilir dan percepatan penyerapan anggaran proyek pemerintah.

Angka itu akan meningkat pesat dengan adanya program pemerintah untuk mengembangkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). "Itu akan mendongkrak permintaan baja hingga berkali lipat dari prediksi konsumsi saat ini," ujarnya.

Kenaikan konsumsi baja pada semester II 2011, paling besar dikontribusikan rencana penyerapan anggaran semester I 2011 yang masih kurang. Kira-kira masih ada sekitar 65%-74% sisa anggaran yang bakal terserap pada sisa akhir tahun yang berpeluang mendongkrak kebutuhan baja di pasar dalam negeri.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat justru berpendapat lain. Dia menilai, pelemahan industri baja bisa terjadi karena dipengaruhi daya beli negara-negara konsumen baja di Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Oleh karena itu, pihaknya akan memastikan portofolio investasi yang masuk ke Indonesia tidak terlalu besar. Alasannya, sebagai antisipasi tindakan dadakan dari negara investor yang menarik (recall) investasinya kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×