Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diklaim mendapat berkah dari penerapan pembatasan sosial akibat pandemi, industri gim nyatanya ikut terpukul. Bloomberg mencatat pandemi turut mengganggu sejumlah pengembangan lanjutan, studio-studio kecil, hingga menunda rencana peluncuran gim-gim anyar hingga 2021.
Yang paling parah pandemi serta merta menihilkan hajatan gim sepanjang 2020. Perhelatan terakbar industri gim Electronic Entertainemnt Expo (E3) yang mestinya dihelar Juni mendatang telah resmi dibatalkan. Padahal E3 meupakan sarana unjuk gigi pengembang gim berskala kecil.
Baca Juga: Akan rilis, Line Corporation umumkan pra-registrasi gim di Line Pod
Meksipun perlu pula dicatat, sejumlah saham perusahaan gim besar macam Nintendo Inc memeang terkerek tinggi akibat pembatasan sosial semasa pandemi.
“Terlepas dari teknologi dan kanal komunikasi, tidak ada yang benar-benar mengalahkan pertemuan tatap muka. Industri gim adalah pasar yang semakin menantang, bertemu langsung dengan calon pembeli, dan meminta mereka bermain sebelum membeli sangat membantu,” kata Amador, CEO Upfall Studios.
Hajatan gim macam E3, Gamescom disebut Amador juga jadi sarana buat para pengembang mendapatkan lisensi mengembangkan gim pada platform-platform populer. Dua tahun lalu, Amador pada perhelatan Gamescom juga mendapat lisensi pengembangan gim di Nintendo Switch.
“Buat pengembang kecil seperti kami, percakapan sederhana bisa berakhir kepada kesepakatan-kesepakatan besar. Saya tak khawatir soal bagaiaman kami nanti akan terpuruk namun yang jelas secara umum kami pasti terpukul,” kata Iain Garner yang mengelola penerbit gim asal Taipei Sinner.
Baca Juga: Mantap, penjualan konsol PlayStation 4 tembus 110 juta unit sejak 2013
Ia juga mengaku kerap mendapat lisensi platfom gim di sejumlah pertemuan-pertemuan. Sinner juga dapat lisensi menjual gim di platform Microsoft dari hasil pertemuan-pertemuan tersebut.
Di sisi lain, Valve Corp pengelola pasar daring gim Steam yang justru kebanjiran pembeli saat pandemi mulai menunjukkan ketakmampuannya menghadapi lonjakan pelanggan saat pandemi. ini juga terjadi terhadap rantai pasok industri gim yang sudah terganggu secara umum sebelum pandemi datang.
Salah satu proyek Upfall Studio misalnya mesti ditunda karena mereka tidak dapat melakukan demontrasi permainan. Sementara dua pengembang yang bekerja sama dengan Amador juga kini tengah berjuang untuk menunggu peluncuran gimnya.
Masahiro Sakurai, pencipta gim Super Smash Bros pekan lalu menyatakan peluncuran konten tambahannya juga mesti ditunda. Sementara PRivate Division, unit bisnis Take-Two Interactive Software Inc bulan lalu juga mesti menunda peluncuran gim Outer World pada platform Nintedo Switch.
Baca Juga: Dibanderol Rp 1,39 juta, Advan G5 mulai dijual eksklusif di Shopee, Senin (11/5)
Salah satu penerbit gim ponsel di Cina bahkan mesti mengubah total strateginya tahun ini pascabatalnya gearan E3, dan GDC. Sementara banyak studio gim asal Jepang langsung berondong-bondong teken kontrak setelah relaksasi pembatasan sosial di negaranya.
Mereka bilang, masalah utama rantai distribusi gim selama pandemi adalah mereka tidak dapat kesulitan membangun kemitraan dengan platform-platform. Hal ini diakui seorang bos studio gim yang biasa memproduksi gim AAA memang mestinya terjadi di konvensi-konvensi gim.
Kurangnya pasokan gim anyar juga jadi masalah buat para pemilik platform macam Microsoft dengan XBOX, dan Sony melalui Playstation. Analis Go Play Research Billy Pidgeon bilang penerbit gim macam EA, Activision, Ubisoft memang hanya akan menerbitkan gim yang punya profitabilitas tinggi dan ketepatan peluncuran.
Para penerbit ini tak bakal ragu membatalkan peluncuran gim yang meskipun sudah teken kontrak. Merskipun mereka mengaku tak pandemi tak akan mengganggu jadwal peluncuran gim yang sudah direncanakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
