kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.420   0,00   0,00%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Industri kapal kecil minta proteksi dari asing


Kamis, 27 November 2014 / 10:53 WIB
Industri kapal kecil minta proteksi dari asing
ILUSTRASI. TAJUK - R Cipta Wahyana


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pelaku industri galangan kapal kecil yang memproduksi boat kini ketar-ketir dengan investor asing yang mau masuk ke bisnis boat di Indonesia. Mereka khawatir, lahan mereka diambil oleh industri kapal asing yang bisa memproduksi kapal skala besar. 

Arie Surjono, pemilik Javaneseboats bilang, pasar boat Indonesia cukup besar, mengingat kebutuhannya banyak dan beragam. "Boat dipakai untuk transportasi antar pulau kecil, kapal patroli, kapal menangkap ikan, juga kapal wisata," kata Arie kepada KONTAN, Rabu (26/11). 

Menurut Arie, kebutuhan boat berbagai ukuran diperkirakan 300.000 unit per tahun. Selama ini, pasar boat itu dikuasai galangan kapal domestik. Arie khawatir, industri domestik bisa gulung tikar jika investor asing ikut terlibat. "Pembuatan boat Rp 2 miliar ke bawah kasih ke galangan kapal kecil saja," tegas Arie.

Arie meminta, galangan kapal asing atau galangan kapal besar fokus bikin kapal besar, yang nilainya jutaan dolar Amerika Serikat (AS). 

Untuk diketahui, Javaneseboat memproduksi boat ukuran panjang 5 meter - 18 meter dengan kapasitas penumpang 6 orang- 30 orang. Mayoritas pelanggan Arie adalah korporat, seperti; Sinar Mas, Freeport dan Wilmar. 

Kegelisahan Arie juga dirasakan Hasbi Assiddiq, Direktur Industri Maritim, Kedirgantaraan dan Alat  Pertahanan, Kementerian  Perindustrian. Hasbi bilang, galangan kapal kecil diprioritaskan untuk industri domestik. "Saya akan koordinasi ke Badan Koordinasi Penanaman Modal. Sektor ini saya minta untuk domestik saja. Karena potensi pasar besar sekali," kata Hasbi.

Selain itu, Hasbi bilang akan mempermudah proses produksi kapal dengan memberikan insentif impor komponen dan memangkas birokrasi. "Sekarang ada Kementerian Koordinator Maritim yang akan mempertemukan lintas sektor," kata Hasbi. 

Untuk diketahui, industri boat saat ini mengeluhkan lamanya proses impor komponen untuk produksi kapal. "Impor komponen butuh waktu tiga pekan, yang lama ada di Bea Cukai. Sementara impor kapal, cepat sekali, tiga hari bisa sampai," kata Arie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×