kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.094   -24,00   -0,15%
  • IDX 7.131   -26,76   -0,37%
  • KOMPAS100 1.068   -5,31   -0,49%
  • LQ45 838   -3,85   -0,46%
  • ISSI 217   -1,57   -0,72%
  • IDX30 429   -1,66   -0,38%
  • IDXHIDIV20 515   -2,62   -0,50%
  • IDX80 122   -0,67   -0,55%
  • IDXV30 127   -0,30   -0,24%
  • IDXQ30 142   -0,78   -0,54%

Industri kapal kecil minta proteksi dari asing


Kamis, 27 November 2014 / 10:53 WIB
Industri kapal kecil minta proteksi dari asing
ILUSTRASI. TAJUK - R Cipta Wahyana


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pelaku industri galangan kapal kecil yang memproduksi boat kini ketar-ketir dengan investor asing yang mau masuk ke bisnis boat di Indonesia. Mereka khawatir, lahan mereka diambil oleh industri kapal asing yang bisa memproduksi kapal skala besar. 

Arie Surjono, pemilik Javaneseboats bilang, pasar boat Indonesia cukup besar, mengingat kebutuhannya banyak dan beragam. "Boat dipakai untuk transportasi antar pulau kecil, kapal patroli, kapal menangkap ikan, juga kapal wisata," kata Arie kepada KONTAN, Rabu (26/11). 

Menurut Arie, kebutuhan boat berbagai ukuran diperkirakan 300.000 unit per tahun. Selama ini, pasar boat itu dikuasai galangan kapal domestik. Arie khawatir, industri domestik bisa gulung tikar jika investor asing ikut terlibat. "Pembuatan boat Rp 2 miliar ke bawah kasih ke galangan kapal kecil saja," tegas Arie.

Arie meminta, galangan kapal asing atau galangan kapal besar fokus bikin kapal besar, yang nilainya jutaan dolar Amerika Serikat (AS). 

Untuk diketahui, Javaneseboat memproduksi boat ukuran panjang 5 meter - 18 meter dengan kapasitas penumpang 6 orang- 30 orang. Mayoritas pelanggan Arie adalah korporat, seperti; Sinar Mas, Freeport dan Wilmar. 

Kegelisahan Arie juga dirasakan Hasbi Assiddiq, Direktur Industri Maritim, Kedirgantaraan dan Alat  Pertahanan, Kementerian  Perindustrian. Hasbi bilang, galangan kapal kecil diprioritaskan untuk industri domestik. "Saya akan koordinasi ke Badan Koordinasi Penanaman Modal. Sektor ini saya minta untuk domestik saja. Karena potensi pasar besar sekali," kata Hasbi.

Selain itu, Hasbi bilang akan mempermudah proses produksi kapal dengan memberikan insentif impor komponen dan memangkas birokrasi. "Sekarang ada Kementerian Koordinator Maritim yang akan mempertemukan lintas sektor," kata Hasbi. 

Untuk diketahui, industri boat saat ini mengeluhkan lamanya proses impor komponen untuk produksi kapal. "Impor komponen butuh waktu tiga pekan, yang lama ada di Bea Cukai. Sementara impor kapal, cepat sekali, tiga hari bisa sampai," kata Arie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×