kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri makanan dan minuman ajukan impor garam 535.000 ton


Selasa, 30 Januari 2018 / 20:51 WIB
Industri makanan dan minuman ajukan impor garam 535.000 ton
ILUSTRASI. Minuman Non Alkohol


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2018 ini, industri makanan dan minuman di Indonesia mengajukan impor garam sebanyak 535.000 ton. Namun, yang disetujui pemerintah hanya 460.000 ton.

“Tahun 2018 kami mengajukan permintaan impor 535.000 ton untuk Mamin (Makan dan Minuman) saja dan disetujui 460.000 ton. Karena dengan asumsi bisa menyerap garam dalam negeri sekitar 70.000,” ujar Ketua Gabungan Industri Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman kepada wartawan di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (30/1).

Adhi mengatakan berdasarkan proyeksi Kementerian Kelautan dan Perikanan, tahun ini produksi garam dalam negeri sebanyak 1,6 juta ton. Sementara kebutuhan untuk seluruh industri termasuk makanan dan minuman sebesar 3,7 juta ton. Sementara stok yang ada saat ini hanya 87.000 ton.

“Tinggal pengaturannya saja, kalau memang panennya melimpah, impornya dikurangi, tetapi degan catatan mutunya harus sesuai dengan yang diinginkan industri,”ujarnya.

Menurutnya, minimum kadar air untuk garam industri makanan dan minuman sebesar 0,5%. Tetapi kebanyakan stok garam di dalam negeri memiliki kadar garam 4-5%. Karena itulah, pihaknya mengajukan izin impor garam 535.000 ton, meski hanya disetujui sebanyak 460.000 ton.

“Yang kita bisa pakai hanya sebaian kecil [garam dalam negeri]. Contoh di PT Garam bisa, kemudian di beberapa daerah di Madura bisa dipakai untuk industri, tetapi selebihnya di pantai utara Jawa itu kebayakan kualitasnya tidak bisa dipakai,”ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×