kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri olahan kopi ekspor 4,82 ton ke China


Selasa, 18 Agustus 2020 / 17:55 WIB
Industri olahan kopi ekspor 4,82 ton ke China
ILUSTRASI. Sejumlah pekerja menjemur biji kopi basah jenis arabika di Desa Gunungsari, Pulosari, Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (9/3). Biji kopi gurilang (Gunungsari Pemalang) jenis arabika yang dijual Rp90 ribu per kilogram tersebut diekspor ke Australia dan Korea. A


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Minum kopi instan tidak baik untuk kesehatan, benarkah?

“Saat ini, ekspor produk kopi olahan didominasi produk kopi olahan berbasis kopi instan, ekstrak, esens dan konsentrat kopi yang tersebar ke sejumlah negara tujuan utamanya seperti di kawasan ASEAN, China, dan Uni Emirat Arab," imbuhnya.

Guna meningkatkan daya saing produk kopi olahan Indonesia, Kemenperin terus aktif mendorong pengembangan sektor industrinya melalui penerapan berbagai kebijakan strategis.

Misalnya, berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia seperti barista, roaster, dan penguji cita rasa (cupper).

Selanjutnya, peningkatan nilai tambah biji kopi di dalam negeri, dan peningkatan mutu kopi olahan utamanya kopi sangrai (roasted bean) melalui penguasaan teknologi roasting, pengembangan standar produk (SNI) dan standar kompetensi kerja (SKKNI).

Rochim optimistis, Indonesia akan terus menjadi eksportir utama produk kopi olahan karena didukung pula dengan maraknya gaya hidup minum kopi di dunia.

"Selain itu, Indonesia yang tadinya dikenal sebagai produsen kopi, juga dikenal sebagai negara konsumen kopi," ujarnya.

Sebelum pandemi, perkembangan industri kopi di tanah air didorong oleh beberapa faktor seperti pertumbuhan kelas menengah, perubahan gaya hidup masyarakat dan apresiasi masyarakat Indonesia terhadap kopi lokal, sehingga konsumsi di dalam negeri meningkat cukup tinggi.

“Industri pengolahan kopi kemarin tumbuh cukup bagus, dengan adanya banyak kafe. Mudah-mudahan dengan adanya ekspor kopi olahan, bisa menggerakkan ekonomi lagi," tandasnya.

Baca Juga: Efek samping minum kopi untuk kesehatan yang wajib Anda ketahui

Oleh karena itu, Kemenperin terus memacu peningkatan ekspor dari sektor manufaktur, sehingga bisa membantu pertumbuhan industri maupun ekonomi nasional sekaligus menggerakkan tenaga kerja dan mendapatkan devisa.

Direktur PT UCC Victo Oro Prima, Victor Waskito Purwana menjelaskan, PT UCC Victo Oro Prima yang didirikan pada bulan Desember 2012 telah memiliki beberapa sertifikat yang dibutuhkan oleh industri kopi olahan, seperti sertifikat HALAL, ISO 22000, dan Rain Forest Alliance.

Perusahaan ini bergerak di bidang roastery kopi dengan standar internasional yang mengembangkan biji kopi lokal Indonesia dan mancanegara.

"Kami berkomitmen untuk menawarkan dan menghasilkan kopi terbaik baik kopi biji, kopi bubuk maupun drip kopi di segmen kualitas tertinggi untuk hotel, restoran, kafe dan juga keperluan industri," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×