kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Industri onderdil masih wait and see untuk produksi baterai mobil listrik


Jumat, 03 Agustus 2018 / 18:08 WIB
Industri onderdil masih wait and see untuk produksi baterai mobil listrik
ILUSTRASI. Mobil listrik


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peralihan dari mobil berbahan bakar minyak menuju energi listrik tampaknya tak lengkap jika industri onderdil dalam negeri belum siap. Salah satu onderdil yang disoroti ialah baterai lithium untuk kendaraan listrik.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pernah menyebut bahwa investor China dan Perancis tertarik membangun pabrik baterai lithium di Halmahera Utara, Maluku Utara, yang nantinya akan digunakan sebagai sumber energi kendaraan listrik.

Pada tahap awal, kerja sama investor China dan Perancis itu akan menggelontorkan lima miliar dolar untuk pembangunan pabrik baterai lithium.

Kabarnya investor China tersebut pada tahap pertama bersedia menggelontorkan dana US$ 5 miliar. Pemerintah menilai masuknya investor tersebut diharapkan dapat mendorong pengembangan mobil listrik di Indonesia.

Sebab pengembangan mobil listrik masih terkendala oleh pasokan baterai yang masih harus diimpor. Padahal, bahan baku baterai lithium berupa nikel dan kobalt melimpah di dalam negeri.

Apakah dengan adanya investasi tersebut industri onderdil dalam negeri bakal bergegas menyusul produksi khusus kebutuhan kendaraan listrik?




TERBARU

[X]
×