kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri otomotif perlu studi lebih lanjut terkait penggunaan biodiesel


Senin, 23 Juli 2018 / 20:42 WIB
Industri otomotif perlu studi lebih lanjut terkait penggunaan biodiesel
ILUSTRASI. Benny Rachmadi - Gara-Gara Biodiesel


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

Bambang Kristiawan, Head of PR dan CSR PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menjelaskan pihak principal akan melakukan tes terhadap spesifikasi kendaraan yang ada. 

“Apabila memang harus ada perubahan spesifikasi maka tentunya kita harus comply agar tidak merugikan konsumen pada saat pemakaian,” kata Bambang kepada Kontan.co.id, Senin (23/7).

Bambang menambahkan peraturan pemerintah B20 sudah di laksanakan dari awal tahun 2016, saat Mitsubisho selalu mendukung pemerintah untuk peningkatan Biodiesel. “Untuk dampak positifnya pastinya untuk ke negara, dan kita akan selalu support,” katanya.

Ernando Demily, President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia menjelaskan, hingga saat ini standar international untuk biodiesel baru di B7 dan bukan B20. Hal ini untuk mendapatkan performa yangg maksimal dan durability kendaraan. 

“Teknologi kendaraannya harus dipersiapkan juga. Jangan sampai indonesia unik sendiri,” kata Ernando kepada Kontan.co.id, Senin (23/7).

Ernando menambahkan aturan ini sebaiknya dikaji dengan seksama karena tujuannya baik untuk meningkatkan konsumsi minyak kelapa sawit. “Kami masih studi untuk kendaraan komersil,” kata Ernando.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×