Reporter: Ayu Utami Larasati | Editor: Edy Can
JAKARTA. Industri rotan sudah mulai menggeliat pasca penghentian ekspor bahan baku rotan. Buktinya, pada Februari 2012 lalu, nilai ekspor produk rotan meningkat 20% hingga 30%.
Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) mencatat, pengrajin rotan berhasil mengekspor sekitar 2.000 hingga 2.500 kontainer per bulan. Satu kontainer setara dengan US$ 9.000 hingga US$ 15.000.
Anggota Dewan Penasehat AMKRI Soenoto mengatakan, jumlah ekspor di Cirebon meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. "Trennya bisa terus meningkat. Kami berharap kebijakan penutupan kran ekspor bisa terus menggairahkan industri rota dan furniture," katanya, Senin (5/3).
Soenoto mengatakan, pengusaha sekarang mempunyai stok bahan baku yang cukup. Dengan demikian, dia mengatakan, pengusaha bisa mengolah rotan menjadi bahan baku ekspor.Selama ini pengusaha rotan mengaku kesulitan mencari bahan baku karena diekspor terutama ke China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News