kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri semen berharap dari proyek pemerintah


Minggu, 20 Agustus 2017 / 16:56 WIB
Industri semen berharap dari proyek pemerintah


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Industri semen mengharapkan anggaran pemerintah untuk infrastruktur dan dana pembangunan pedesaan yang diperkirakan sekitar Rp 60 triliun bisa direalisasikan pada sisa waktu 5 bulan mendatang.

Harapan itu seiring dengan perkiraan awal konsumsi semen bisa naik 5% bila pencairan anggaran tersebut terealisasi," ujar Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia, Widodo Santoso kepada KONTAN, Minggu (20/8).

Di tengah kondisi properti yg menurun di semester I 2017, industri semen mengharapkan ada kebijakan pemerintah yang bisa mendongkrak pembangunan perumahan pada semester II ini. "Seperti kelonggaran down payment, bunga bank, penyediaan lahan yang murah dan lainnya," urai Widodo.

ASI meyakini hal tersebut bisa merangsang konsumsi semen dengan lebih baik lagi. Menurut data ASI, Per Juli 2017 konsumsi semen dalam negeri tercatat naik 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dari 32,9 juta ton menjadi 34,6 juta ton.

Sedang untuk bulan Juli 2017 saja, konsumsi semen sebanyak 5,59 juta ton, naik 54,5% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Area yang punya porsi besar masih Pulau Jawa dan Sumatera, masing-masing 3,2 juta ton dan 1,2 juta ton di Juli tahun ini. Kondisi tersebut tak terlepas dari proyek infrastruktur dan geliat pertumbuhan konstruksi di kawasan tersebut.

Meski konsumsi semen naik hingga Juli, namun itu masih sangat jauh dari kapasitas terpasang pabrik semen di indonesia. "Saat ini sudah kelebihan kapasitas sekitar 50% dari kebutuhan dalam negeri," ujarnya.

Sekadar informasi, kapasitas produksi semen nasional saat ini sudah mencapai 107 juta ton. Sedangkan ASI memproyeksikan konsumsi semen domestik baru sekitar 63 juta-65 juta ton pertahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×