Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
“Dulu pelanggan saya masih punya nasionalisme untuk pakai bahan baku lokal, tapi terpaksa harus beralih ke bahan baku impor untuk bisa bersaing dengan teman produsennya yang lain” jelas Ayi.
Ekonom Senior Indef Faisal Basri menyampaikan bahwa industri TPT adalah salah satu sektor yang sangat terdampak Covid-19 di mana pertumbuhannya terkoreksi sampai 2 digit di kuartal II 2020.
Di sisi lain, sektor TPT juga masih harus menemui tantangan dayabeli masyarakat yang melemah dan bergeser pada hal lain akibat kondisi pandemi ini.
“Kalau tidak ada perubahan kebijakan perdagangan yang pro industri dalam negeri seperti yang dilakukan negara-negara lain, ya wassalam” ungkapnya.
Baca Juga: Kinerja ekspor sejumlah perusahaan garmen tertekan di semester I 2020
Dalam diskusi yang dilakukan selama 3 jam ini juga disampaikan beberapa tanggapan dari Herus Pambudi (DirJen Bea Cukai Kemenkeu), Doddy Widodo (Dirjen KPAII Kemenperin), Ketua Umum API (Jemmy Kartiwa), Ravi Shankar (Ketua Umum APSyFI), Elis Masitoh (Direktur Tekstil dan Alas Kaki Kemenperin) dan beberapa stakeholder lainnya dari kalangan birokrasi, pengusaha dan akademisi.
Semua penanggap memiliki pemahaman yang sama bahwa perlu dilakukan analisa terkait kebijakan perdagangan terkait importasi tekstil ini. Namun sangat disayangkan ketidakhadiran penanggap dari Kementerian Perdagangan membuat diskusi ini menjadi kurang lengkap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News