kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ingin dikenal pasar global, RNI ganti logo


Selasa, 29 Januari 2013 / 09:06 WIB
Ingin dikenal pasar global, RNI ganti logo
ILUSTRASI. The Conjuring: The Devil Made Me To Do It, salah satu sekuel film The Conjuring yang bersetting di rumah angker


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) kini memiliki logo baru. Logo itu memperkenalkan langsung di Gedung RNI, Kuningan Jakarta oleh Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro, Senin (28/1).

Menurut Ismed, dengan logo baru itu, Ia berharap RNI kian kokoh dalam menjalankan tugas sebagai  Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saat ini, RNI fokus dalam mengembangkan bisnis di empat pilar.

Menurutnya, perubahan logo dilakukan dengan alasan mengikuti perubahan dan melakukan transformasi serta meningkatkan daya saing. Ismed mengatakan, RNI tak hanya dilakukan dengan ‘business as usual’ tetapi juga ada perubahan peningkatan daya saing.

Perubahan yang dimaksud itu diantaranya adalah; perubahan pola pikir karyawan, pergeseran paradigma, kepedulian dan rasa kepekaan (sense of urgency) terhadap target-target yang ditetapkan dan menjadi acuan (performance standard).

Perlu diketahui, pada kinerja akhir tahun 2012 lalu, RNI mencatatkan sejarah baru dengan keuntungan kotor sebesar Rp. 450 miliar atau naik 500% jika dibanding  dengan kinerja tahun 2011.

“Dengan segala kekuatan, potensi, serta sumber daya yang dimiliki, RNI mampu untuk bersaing di pasar global dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah Internasional,” kata Ismed dalam siaran persnya kemarin.

Untuk mewujudkan komitmen tersebut, baru-baru ini RNI baru saja meresmikan peluncuran tujuh gerai (mini market) perdana dengan nama Rajawali Mart di Bali. Targetnya, RNI akan memiliki 15 gerai Rajawali Mart selama Januari 2013 di Bali.

Pulau Dewata, Bali dipilih menjadi gerai perdana karena dinilai memiliki potensi dalam pengembangan bisnis mini market. Selain itu, Bali juga merupakan daerah wisata yang dinilai bagus untuk media promosi.

Selanjutnya, RNI akan membuka tambahan outlet Rajawali Mart di lima kota lainnya yaitu Bandung, Cirebon, Semarang, Solo dan Yogyakarta. Sedangkan target pada tahun ini sebanyak 150 outlet Rajawali Mart.

Menurut Ismed, bisnis di bidang mini market cukup menggiurkan yang terbukti dengan menjamurnya jaringan mini market, baik dalam maupun luar negeri di Indonesia.

Kehadiran Rajawali Mart bagi RNI diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk yang selama ini sudah diproduksi oleh RNI, seperti gula, teh, produk farmasi OTC (Over the counter) Phapros, kondom dan produk lainnya.

Perlu diketahui, RNI saat ini memiliki 10 pabrik gula yang berada di Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Jawa Timur. RNI merupakan holding company, yang memiliki 14 anak perusahaan dan 1 cucu perusahaan. RNI memiliki core bisnis di bidang usaha Agro Industri, Farmasi dan Alat Kesehatan serta Perdagangan dan Distribusi ditambah bisnis properti.

Saat ini, RNI memiliki perkebunan sawit dan kebun karet di Sumatera Selatan, perkebunan teh di Padang, Sumatera Barat dan perkebunan tebu di Jawa Barat. Perternakan Sapi di Jatitujuh, Subang, Palembang dan Padang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×