kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inhutani III pasok bahan baku wood pellet


Rabu, 20 Maret 2013 / 09:42 WIB
Inhutani III pasok bahan baku wood pellet
ILUSTRASI. Konsumsi 5 Buah Ini Untuk Meredakan Sakit Kepala


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Inhutani III menjadi pemasok utama bahan baku pabrik pelet kayu atau wood pellet milik PT SL Agro Industry sebesar 30.000 ton-100.000 ton per tahun.


Bambang Widyantoro, Direktur Utama PT Inhutani III mengatakan, produk pelet kayu SL Agro Industry akan dikirim ke Korea Selatan. Pasokan akan dimulai pada Agustus 2013 sebesar 30.000 ton dan secara bertahap ditingkatkan menjadi 100.000 ton pada 2015.


"Pasar pelet kayu di Korea cukup tinggi karena Pemerintah Korea sedang giat-giatnya mengganti bahan bakar batubara dengan pelet kayu," kata Bambang, Selasa (19/3).


Menurut Bambang, kebutuhan bahan baku pabrik kayu pelet di Korea mencapai 600.000 ton. Dengan kebutuhan yang tinggi tersebut, masih ada potensi pasar yang masih bisa diambil industri kehutanan lain di dalam negeri. "Pasar pelet kayu dalam negeri ada tapi tidak besar," ujarnya.


SL Agro Industry mendirikan pabrik Kalimantan Selatan dengan investasi Rp 42 miliar. Kapasitas produksi kayu pelet sebesar 30.000 ton per tahun.


Untuk memberikan pasokan bahan baku yang berkesinambungan, Bambang mengatakan, pihaknya mengajukan pinjaman kepada Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp 34 miliar secara bertahap selama tiga tahun.


Dana itu akan digunakan untuk meningkatkan penanaman pohon jenis ekaliptus, sengon, dan gamal di lahan  konsensi PT Inhutani III.  "Tanaman-tanaman ini bisa dipanen dalam waktu dua tahun," kata Bambang.


Di Kalimantan Selatan, Inhutani III memiliki konsensi  seluas 27.000 ha. Dari jumlah itu 5.000 ha akan dikhususkan untuk memasok bahan baku SL Agro. Bambang berharap  kerjasama ini meningkatkan pendapatan Inhutani III dari Rp 80 miliar tahun lalu menjadi Rp 90 miliar tahun ini.


Bisnis kayu pelet, menurut Bambang, berkontribusi 15% pendapatan Inhutani III. Kontribusi akan naik 25% jika pasokan 100.000 ton terpenuhi. Kenaikan pendapatan didapat dari penjualan bahan baku  kayu US$ 45 juta-US$ 150 juta. "Tidak kurang dari US$ 150 per ton," kata Bambang.
Inhutani III juga akan melakukan kerja sama dengan China di bisnis yang sama. Penandatanganan rencananya dilakukan pada April 2013.
Potensi dari pelet kayu juga diungkapkan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Bahkan  sebelum SL Agro, PT Solar Park juga sudah menghasilkan produk ini. Selain itu juga ada PT Bio Energy Indoco dan PT Bara Indoco.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×