kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Agenda Bisnis Pertamina untuk Penuhi Pasokan Energi


Kamis, 03 November 2022 / 15:41 WIB
Ini Agenda Bisnis Pertamina untuk Penuhi Pasokan Energi
ILUSTRASI. Ini Agenda Bisnis Pertamina untuk Penuhi Pasokan Energi Sekaligus Seimbangkan Pengeluaran Emisi


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina telah mempersiapkan banyak agenda bisnis demi memenuhi kebutuhan energi yang akan terus meningkat sekaligus mendukung target transisi energi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.  

Heppy Wulansari, Pjs. Vice President Corporate Communication Pertamina menyatakan, transisi energi merupakan langkah berkelanjutan yang disiapkan Pertamina dalam jangka menengah dan panjang. 

“Saat ini ada delapan insiatif transisi telah berjalan melalui berbagai project yang dikelola anak perusahaan, dari hulu, pengolahan hingga hilir,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (3/11). 

Heppy memaparkan, Pertamina berupaya meningkatkan kapasitas terpasang Geothermal dari 672 MW pada tahun 2020 menjadi 1.128 MW pada 2026. 

Baca Juga: Pertamina Terima Pembayaran Dana Kompensasi BBM Semester I-2022

“Ada pula insiatif komersialisasi Green Hydrogen di lapangan Geothermal,” ungkapnya. 

Di sektor pengolahan, Pertamina sedang mengembangkan Green Refinery di Cilacap, Plaju dan Dumai, Bio-blending Gasoil dan Gasoline, serta Bio-mass dan Bio-gas. Selain itu, pihaknya juga melakukan riset dan pilot project untuk memproduksi Bioethanol dari Biomass Limbah Kelapa Sawit, Biomethane dari POME. 

Lalu di Green Refinery memproduksi Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) atau dikenal dengan Green Diesel 100% yang digunakan sebagai blending atau bahkan mensubstitusi sebagai produk Gasoil / Diesel yang ramah lingkungan, serta Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Bio Jet Fuel sebagai campuran produk Avtur. 

“Green Refinery di Kilang Cilacap, mampu mengolah 3 KBPD dari bahan baku Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) untuk produk HVO dan Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO) untuk produk SAF,” ujarnya. 

Sebagai informasi, saat ini, Kilang Cilacap telah mampu menghasilkan produk HVO yaitu 100% Green Diesel yang telah dilakukan ujicoba roadtest > 50.000 km, dan produk SAF dengan campuran sebesar 2,4%, yang telah dilakukan ujicoba terbang pada Oktober 2021 lalu dengan rute Bandung – Jakarta menggunakan pesawat CN 235. 

Tidak hanya itu, Pertamina juga terlibat dalam Perusahaan Patungan Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk meningkatkan produksi battery sebesar 140 GWh pada tahun 2029. 

Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy (PGE) Berencana Menambah Kapasitas PLTP

Pertamina ikut mengembangkan ekosistem EV Battery termasuk pengembangan SPKLU, Battery swapping and charging. Saat ini Pertamina telah mengoperasikan 6 charging station dan 7 battery swapping station yang tersebar di 10 lokasi di wilayah Jakarta dan Banten. Selanjutnya, Pertamina akan mengembangkan lebih dari 200 charging station dan 400 swapping station hingga tahun 2025.

Di hulu, Pertamina bekerjasama dengan perusahaan global mengembangkan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di beberapa lapangan migas Pertamina. Perusahaan energi milik negara ini juga akan meningkatkan kapasitas pembangkit EBT pada 2020 sampai dengan 2026, masing-masing untuk Solar PV 4 MW – 910 MW, Hydro 200 MW – 400 MW dan Wind 225 MW (2024)

“Upaya kami mengurangi emisi dan melakukan dekarbonisasi melalui penggunaan flare gas, efisiensi energi, gasifikasi bahan bakar, dan Nature Based Solution dengan kemitraan Bersama BUMN,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×