kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini duka pelanggan air galon merek Aqua


Selasa, 16 Oktober 2012 / 11:11 WIB
Ini duka pelanggan air galon merek Aqua
ILUSTRASI. gejala-gejala penyakit usus buntu


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri

TANGERANG. Belakangan ini, warga yang menjadi pelanggan air mineral kemasan merek Aqua gelisah dengan langkanya air Aqua kemasan galon. Pengakuan dari beberapa pelanggan, kelangkaan akan air galon merek Aqua itu sudah terjadi sejak sebulan belakangan.

Shanto, salah seorang warga Tangerang ini misalnya. Ia kerap harus mengelus dada usai capai berkeliling mencari Aqua kemasan galon. Ia mengaku heran, air minum yang sedari kecil ia konsumsi itu sulit ditemukan. "Susah sekali dicari," ungkap Shanto kepada KONTAN akhir pekan lalu.

Toko kelontong yang selama ini menjadi langganan baginya, kini sering berdalih Air Aqua galon tersebut belum dikirim dari distributor. Tak ayal, Shanto harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk berkeliling mencari di toko-toko kelontong lain yang memiliki stok.

Tak hanya toko kelontong tradisional yang ia sambangi, minimarket-minimarket seperti Alfamart dan Indomaret pun ia datangi. Namun, lagi-lagi ia harus mengelus dada, karena toko modern seperti minimarket juga kehabisan stok.

Apa mau dikata, Shanto terpaksa harus membawa keliling galon-galon kosong merek Aqua itu. Ia rela berkeliling agar bisa memenuhi air kebutuhan keluarganya, bahkan ia berani membeli air galon merek Aqua itu dengan harga tinggi.

Memang, ada beberapa toko kelontong yang masih memiliki stok Aqua galon, tetapi dijual dengan harga tinggi. Shanto bilang, ia biasanya membeli Aqua galon Rp 11.000 per galon, namun saat ini harga Aqua galon itu sudah mencapai Rp 15.000 per galon. “Meskipun naik kami tetap membelinya," tutur lelaki berusia 22 tahun tersebut.

Kelangkaan Aqua galon tak hanya dirasakan Shanto dan keluarganya di daerah Kotabumi Tangerang saja. Iwan Setiadi, seorang mahasiswa universitas swasta di Gading Serpong Tangerang juga merasakan hal serupa dengan Shanto.

Air mineral Aqua yang selama ini ia konsumsi, sudah sekitar satu bulan ini sudah susah ia temukan. "Aqua galon susah dicari," tuturnya. Distributor Aqua yang selama ini menjadi langganannya, kerap berujar stok kosong.

Tak hanya konsumen seperti Shanto dan Iwan yang mengalami kelangkaan, para distributor Aqua juga mengeluhkan hal serupa. "Aqua susah. Sudah dua kali Jumat ini Aqua tidak datang," keluh Dito, karyawan minimarket Indomaret di Bumi Kelapa Dua Tangerang.

Biasanya, setiap hari Jumat Aqua galon diantar ke gerai Indomaret tersebut. Namun, entah mengapa sudah dua minggu terakhir ini aqua galon tak juga diantar. Bahkan, banyak pelanggan Indomaret tersebut kebingungan mencari Aqua.

Kelangkaan itu sudah terjadi selama sebulan lebih. Dan, ketika ditanya mengenai kelangkaan ini, karyawan minimarket itu juga susah menjelaskannya. "Jangankan Aqua galon, kemasan Aqua 1 liter sudah susah dicari di sini," jelas Dito.

Aqua tak berkutik

Keluhan pelanggan Aqua soal minimnya pasokan air kemasan itu tidak ditampik oleh PT AQUA Golden Mississippi selaku pemilik merek Aqua. Namun, perusahaan mengaku, keluhan pelanggan tersebut terjadi karena naiknya permintaan air saat musim kemarau tiba.

Kenaikan permintaan air tersebut tak seiring dengan pasokan. Sebab, produsen air terbesar di Indonesia itu mengaku tidak menambah ataupun menurunkan pasokan. "Tidak terjadi penurunan produksi air sama sekali," jelas Direktur Pengembangan Sumber Daya Air Aqua, Wahyu Triraharjo kepada KONTAN Jumat  lalu (12/10).

Untuk mengatasi kegelisahan pelanggannya, manajemen Aqua mengaku tak bisa menambah produksi begitu saja. Wahyu bilang, untuk memproduksi air kemasan itu harus sesuai dengan izin pemerintah.

Dalam penjelasannya, pengambilan air harus sesuai dengan aturan pemerintah yang tertuang dalam Surat Izin Pengambilan Air (SIPA).  "Misalnya, untuk dua pabrik kami di Sukabumi, yakni Mekar Sari dan Babakan Pari, pengambilan air kita hanya boleh 70 liter per detik. Kami tidak bisa ambil air lebih dari itu," tukas Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×