Reporter: Dina Farisah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kinerja PT Acset Indonusa Tbk kian melambung setelah menjadi bagian dari Astra Grup. Selama sembilan bulan pertama tahun 2016, perusahaan konstruksi ini mencetak pertumbuhan yang sangat menggembirakan.
Kuartal III 2016, Acset Indonusa mencetak laba bersih Rp 40,29 miliar, melonjak 210% dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya tercatat sebesar Rp 12,98 miliar. Pertumbuhan ini seiring dengan meningkatnya pendapatan perusahaan 51% yoy dari Rp 852,5 miliar menjadi Rp 1,29 triliun.
Dengan bendera Astra grup, Acset berkomitmen untuk terus melakukan berbagai strategi untuk memperkuat bisnis konstruksinya. Salah satunya dengan mendirikan anak usaha yang khusus menangani bidang pondasi yakni PT Acset Pondasi Indonusa (API) pada 10 Oktober 2016 lalu.
Pendirian API merupakan bentuk strategi perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten ACST ini untuk mengukuhkan keahlian utama mereka sejak awal berdiri yakni di bidang pondasi.
"API bukan hanya sekedar komitmen ACST menjadi spesialis pondasi terdepan, tetapi juga strategi perusahaan untuk menjadi kontraktor terintegrasi yang tanggung bagi para pelanggan," kata Maria Cesilia Hapsari, Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Jumat (28/10).
Maria bilang, ACST akan terus memberdayakan anak-anak usahanya dalam memperkuat portofolio perusahaan secara konsolidasi dan memperkaya spesialisasi mereka menuju perusahaan konstruksi yang terintegrasi. Salah satunya PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia (BINKEI) yang dipercaya mengerjakan sistem mekanikal, Elektrikal dan Plumping (MEP) di proyek Rapid Transit (MRT).
Strategi lain perusahaan adalah mulai fokus menyasar proyek-proyek infrastruktur. Maklum prospek sektor ini cukup cerah di tengah gencarnya pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur. Strategi ini telah diumumkan sehak tahun 2015 untuk memperlihatkan adanya komitmen perusahaan terus melakukan diversifikasi usaha.
Sebetulnya, proyek infrastruktur sudah bukan hal yang baru bagi ACST. Mereka pernah terlibat dalam pembangunan jembatan Surabaya-Madura dan pernah menggarap proyek pembangunan fasilitas jalan tol Cilegon Barat, Balaraja Timur dan Mojokerto.