kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.695   42,00   0,25%
  • IDX 8.266   102,45   1,25%
  • KOMPAS100 1.153   16,59   1,46%
  • LQ45 843   11,55   1,39%
  • ISSI 285   3,34   1,18%
  • IDX30 444   6,60   1,51%
  • IDXHIDIV20 512   8,94   1,78%
  • IDX80 130   1,91   1,50%
  • IDXV30 138   1,56   1,15%
  • IDXQ30 141   2,23   1,61%

Ini tanggapan PGN soal harga gas US$ 6 per mmbtu yang diterapkan per 1 April


Rabu, 18 Maret 2020 / 21:13 WIB
Ini tanggapan PGN soal harga gas US$ 6 per mmbtu yang diterapkan per 1 April
ILUSTRASI. ilustrasi logo Pertamina dan Perusahaan Gas Negara PGN


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo

Rachmat mengungkapkan, PGN memiliki keterbatasan kemampuan untuk menurunkan harga jual gas di pengguna Akhir. Sebab, katanya, jumlah kebutuhan insentif harga untuk Pengguna Akhir terlalu besar untuk ditanggung PGN tanpa dukungan dari Pemerintah.

Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) teken kerjasama dengan pengusaha truk Indonesia

Ia menyebut, kompensasi tersebut dapat dilakukan melalui penurunan harga beli hulu ataupun penggantian selisih biaya untuk menutupi biaya kegiatan pengelolaan infrastruktur dan niaga PGN, atau mekanisme lain yang dipilih Pemerintah. 

"Selama nilai kompensasi yang diterima sebesar jumlah insentif yang harus kami berikan ke industri pengguna akhir, saya pikir tidak ada masalah. Mekanismenya kami akan ikut keputusan pemerintah," ujar Rachmat.

Menurutnya, hal tersebut diupayakan sebagai win-win solution bagi semua pihak untuk menjaga kelangsungan bisnis hilir gas bumi dan kemampuan badan usaha sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur gas bumi dan meningkatkan pemanfaatan gas bumi nasional.

Lebih lanjut, Rachmat mengatakan bahwa PGN terus memperluas jaringan infrastruktur gas bumi ke berbagai daerah, sehingga sentra-sentra industri baru yang terus bermunculan dapat berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional melalui pemanfaatan gas bumi.

Baca Juga: Cari alternatif pembiayaan, PLN butuh dana investasi Rp 400 triliun hingga 2024




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×