Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Beberapa upaya telah dilakukan PGN dan pemerintah guna mencapai target bauran energi ini. Di sektor kelistrikan yakni dengan optimalisasi penggunaan gas pada 87 pembangkit listrik. Sementara itu, pemerintah juga mengonversi LPG ke BBG pada 4.3 juta sambungan rumah (SR).
Akan tetapi, terdapat beberapa kendala dalam mewujudkan target bauran energi tersebut, salah satunya adalah masalah sustainability yakni menjaga keberlangsungan bisnis gas bumi berjalan berkeadilan dan dengan tata kelola yang baik untuk semua stakeholder dalam jangka panjang.
Baca Juga: Ada anggapan gross split merugikan investor migas, mitos atau fakta?
Lebih lanjut, Krisdyan juga menegaskan komitmen PGN yang siap untuk menyuplai jaringan gas (jargas) di ibukota baru. “Itu sudah pernyataan pemerintah, mau tidak mau PGN harus siap,” ujar Krisdyan.
Krisdyan menegaskan, sebenarnya PGN telah membangun jaringan gas di beberapa kota di Kalimantan, seperti Samarinda, Balikpapan, hingga Penajam Paser Utara yang merupakan calon ibukota baru.
Harapannya, penggunaan gas di ibukota baru bukan hanya sebagai pengganti bahan bakar untuk memasak tetapi juga bisa digunakan untuk keperluan lain mulai dari transportasi hingga kelistrikan. Perencanaan ini pun sedang digodog dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Gas bumi bisa dipakai di sektor transportasi komersial, rumah tangga, termasuk kelistrikan,” pungkas Krisdyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News