kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah ekspansi bisnis CCCG, perusahaan pelat merah China di Indonesia


Minggu, 28 Oktober 2018 / 17:13 WIB
Inilah ekspansi bisnis CCCG, perusahaan pelat merah China di Indonesia


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pelat merah negeri Tirau Bambu, China Communications Construction Group (CCCG) masih terus melanjutkan ekspansi bisnisnya di Indonesia. Perusahaan ini masuk bukan hanya sebagai kontraktor, tetapi sekaligus sebagai investor di beberapa sektor.

CCCG merupakan perusahaan gabungan dari China Harbour Engineering Company Group dan China Road and Bridge Group. Di negara asalnya, Tiongkok, perusahaan ini bergerak dalam bidang konstruksi dan desain pengerukan, infrastruktur, transportasi dan bisnis manufaktur mesin pelabuhan.

Shen Chao, General Manager CCCG mengatakan, pihaknya sudah ada di Indonesia selama 20 tahun dalam mengembangkan proyek-proyek infrastruktur, energi, dan properti. "Kami akan terus melanjutkan ekspansi karena kami melihat prospek Indonesia itu bagus dan merupakan pasar yang penting. Ini terlihat dari infrastruktur yang sedang mengarah ke established tranportation. Dimana infastruktur terbangun, disitulah ekonomi akan terbangun," kata Shen di Jakarta, Minggu (28/10).

Di sektor properti, CCCG sedang masuk sebagai developer dengan membangun superblok bertajuk Daan Mogot City seluas 16 hektare (ha) di Jakarta Barat. Proyek ini mereka kembangkan sendiri sejak akhir 2016 tanpa menggandeng mitra lokal.

Ekspansi properti CCCG di Indonesia tidak hanya akan terbatas pada Daan Mogot City. Meskipun pengembangan proyek tersebut akan membutuhkan 10 tahun yang akan merangkum apartemen, pusat perbelanjaan, sekolah, dan area komersial lain, perusahaan ini juga sudah mempersiapkan rencana pengembangan proyek lain di kawasan Kemang, Jakarta Selatan dan kawasan dekat Taman Angrek, Jakarta Barat.

Shen Chao mengatakan, kedua rencana proyek tersebut akan dikembangkan setelah tahun pilpres berakhir. Salah satunya yaitu yang berlokasi di Kemang akan dikembangkan berkerjasama dengan mitra lokal. Sementara satunya lagi tetap akan dikembangkan secara sendiri. Hanya saja, dia belum bersedia menceritakan lebih detail mengenai proyek yang akan dibangun di dua lokasi tersebut dan total investasi yang dibutuhkan.

Sementara untuk mengembangkan Daan Mogot City, CCCG akan menggelontorkan investasi sekitar US$ 1 miliar atau setara Rp 15 triliun (dengan kurs Rp 15.000). Proyek ini akan dibangun secara bertahap. Pada fase pertama akan dibangun tujuh tower apartemen dan satu pusat perbelanjaan di area seluas 7 hektare.

Pengembangan tahap pertama tersebut juga akan dipasarkan dan dibangun secara bertahap pula. Pada fase awal, mereka membangun dan memasarkan empat tower apartemen dengan total kapasitas 1.400 unit. Pemasarannya sudah dimulai sejak Desember 2016, sedangkan pembangunan dimulai pada April 2017. Saat ini, pembangunan proyek tersebut sudah memasuki proses tutup atap alias topping off.

Pembangunan keempat tower tersebut memang tergolong cepat karena dalam waktu satu setengah tahun sudah rampung fisik struktur. Shen Chao bilang, progres cepat karena mereka memiliki keuangan yang kuat untuk mempercepat pembangunan tanpa harus bergantung pada penjualan.

Sedangkan untuk penjualan Daan Mogot City ini bisa dibilang lambat. Pasalnya, hingga akhir Oktober 2018, total unit yang terjual baru 50% lebih atau sekitar 700 an unit. Adapun harga apartemen ini dibanderol Rp 20 jutaan per meter persegi (m2) atau telah naik sekitar 15% dari harga peluncuran awal.

Pembangunan empat tower tersebut ditargetkan selesai dan serah terima ke pemilik unit pada awal tahun 2020. Setelah penjualan empat tower tersebut mencapai 90%, Daan Mogot City akan merilis tiga tower apartemen berikut. Pusat perbelanjaannya akan dibangun mulai akhir 2019.

Adapun di bidang jasa kontruksi, CCCG telah membangun sejumlah proyek di Indonesia berkongsi dengan BUMN dalam negeri seperti Jembatan Suramadu, Jalan Tol Medan-Kualanamu, pelabuhan bersama Pelindo I dan Pelindo II, proyek energi bersama PLN dan Pertamina. "Dengan swasta kami bekerja sama dengan Sinarmas bangun pabrik kertas Oki Pulp & Papper; Mills di Sumatera," jelas Shen Chao.

Shen Chao mengatakan, pihaknya masih akan terus membidik proyek-proyek konstruksi di Indonesia yang fokus di infrastruktur dan energi. Dia mengaku, saat ini sedang dalam proses membidik beberapa proyek di Sumatra dan Kalimantan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×