kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah lima langkah ekspansif perusahaan ritel Tommy Soeharto


Rabu, 18 Desember 2019 / 07:24 WIB
Inilah lima langkah ekspansif perusahaan ritel Tommy Soeharto
Direktur Utama Goro, Milasari Kusumo Anggraini melihat produk private label Goro


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Berkarya Makmur Sejahtera bakal lebih ekspansif mengembangkan gerai minimarket Goro pada tahun depan. Sejak membuka gerai pertama pada Oktober 2018, perusahaan milik Tommy Soeharto ini sudah memiliki 25 gerai.

Berikut lima langkah ekspansif perusahaan Tommy Soeharto:

1. 120 gerai small format

Milasari Kusumo Anggraini, Direktur Utama Berkarya Makmur Sejahtera menyebut tahun depan ekspansi akan lebih masif. Selain mengandalkan kas internal, manajemen juga akan menggandeng beberapa pihak untuk bekerjasama membuka gerai Goro.

Selain membuka gerai besar yang sekaligus berfungsi sebagai distribution center (DC) manajemen akan menggandeng komunitas, koperasi, BUMDes hingga ekonomi berbasis masjid. Tujuannya, selain ekspansi juga memberikan kesempatan bagi socio-preuner untuk bisa mengembangkan bisnis.

Baca Juga: Terpopuler: Perusahaan Dato' Sri Tahir beli saham Benny Tjokro, Goro lebih ekspansif

“Dengan bisnis model yang kami sebut itu kan tidak perlu buka yang besar-besar di lokasi, kami buka small format. Jadi kami targetkan small format. Jadi kami targetkan small format-nya itu 120 gerai itu untuk tahun depan konservatif, ya mudah-mudahan tercapai lebih dari itu,” ujarnya saat ditemui KONTAN, Senin (16/12)

Selain itu, manajemen juga mengarahkan pengembangan ke segmen last mile atau warung-warung warga hingga 550 warung. Yang jelas, dengan segmen model seperti ini nantinya manajemen juga membangun captive market dan pembeli. “Konsentrasinya yang akan kami buka gerai besar dari Bali, Sumatera dan Kalimantan,” lanjutnya.

Nantinya gerai-gerai besar tersebut akan sekaligus menjadi DC dari gerai-gerai format kecil yang akan dibangun. Asal tahu saja, untuk format kecil dibutuhkan minimal 100 meter persegi dengan investasi sekitar Rp 600 juta hingga Rp 650 juta.

Baca Juga: Perusahaan Tommy Soeharto Makin Ekspansif Mengembangkan Jaringan Gerai Goro premium

2. Menjual kurma Palestina

Goro bakal menggarap produk private label mulai tahun depan, salah satu yang strategis adalah menjual produk kurma asal Palestina. Nantinya, kurma-kurma yang didatangkan dari Palestina tersebut akan dijual di gerai-gerai Goro menjelang Ramadhan tahun depan.

Milasari menjelaskan pihaknya sudah berkunjung ke Palestina dan menengok kebun kurma disana. Ia menjelaskan mulai tahun depan akan mulai mengimpor kurma asal Palestina untuk menyambut Ramadhan yang jatuh pada pertengahan tahun.

Baca Juga: Minimarket Goro bakal ekspansi 120 gerai baru tahun depan

“Tahap awal kami tidak akan impor terlalu besar dulu, tetapi ke depannya kami bisa fokus di bisnis itu. Kemarin (agreementnya) kami hanya beberapa container yang akan kami bawa masuk ke Indonesia. Itu nanti private label jadi Goro, kurmanya dari Palestina tetapi brandnya Goro,” ujarnya saat ditemui KONTAN, Senin (16/12).

3. Membuat aplikasi belanja sendiri

Goro saat ini tengah menyempurnakan aplikasi belanja bagi pelanggan setianya. Konsep ini menurutnya merupakan konsep yang pertama kali diterapkan di Indonesia karena pelanggan tidak perlu mengantre di kasir untuk membayar.

Baca Juga: Mulai 2020, perusahaan milik Tommy Soeharto ini akan kembangkan gerai di luar Jawa

“Akhir bulan ini kalau sudah beres karena ada sedikit bagusnya, setelah itu InsyaAllah tahun depan sudah launching. Uniknya ini yang tidak ada di market karena semuanya langsung scan dan melakukan pembayaran melalui wallet,” ujarnya saat ditemui KONTAN, Senin (16/12).

4. Menyiapkan sistem e-wallet Goro

Untuk point of sale (P.O.S) sistem, manajemen menyiapkan wallet khusus yang hanya bisa digunakan di aplikasi Goro yang akan dilaunching pada awal tahun depan. Keuntungan dari sistem ini, selain mendukung cashless society juga membuat pelanggan lebih mudah dalam berbelanja.

“Tinggal scan dan untuk melakukan pembayaran itu langsung klik dan tinggal tunjukkan ke kasir. Ini akan mengurai antrian jadi pas antre panjang ya pelanggan bisa melakukan pembelian melalui aplikasi,” lanjutnya.

Baca Juga: Kembali, Tommy Soeharto Masuk Aneka Lini Bisnis

Adadopsi teknologi ini nantinya akan diterapkan di seluruh gerai Goro yang saat ini berjumlah 25 gerai minimarket. Nantinya pelanggan bisa memilih gerai Goro terdekat dan melakukan scan barcode produk untuk kemudian bayar menggunakan e-wallet dan menunjukkan transaksi berhasil ke kasir.

5. Menggandeng Warmax

Woro juga menggandeng Warmax yang merupakan agregator untuk suplay produk kebutuhan sehari-hari ke warung milik warga.

Nantinya, setiap gerai Goro akan menjadi distribution center Warmax untuk suplay ke lebih dari 800 mitra warung warga untuk memenuhi stok produk.

Melalui Warmax, mitra warung bisa melakukan pembelian dan pembayaran secara digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×