kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

INKA mengejar produksi kereta api pesenan KAI


Senin, 05 Juni 2017 / 06:49 WIB
INKA mengejar produksi kereta api pesenan KAI


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Industri Kereta Api (Persero) tengah menyiapkan produksi kereta api guna penambahan armada PT Kereta Api Indonesia (KAI) jelang Lebaran tahun ini. Pesanan KAI untuk Juni ini sejumlah 6 rangkaian, masing-masing rangkaian terdapat 11 gerbong.

“Nilainya sekitar Rp 309 miliar,” kata Cholik Mochamad, Senior Manager Humas Protokoler & PKBL PT Industri Kereta Api (Persero) kepada KONTAN (4/6).

Rencananya ada 438 gerbong kereta api yang dipesan KAI. Sejumlah 100 gerbong direncanakan selesai di tahun ini, sisanya INKA akan menggenjot produksi tahun depan. Nilai proyek sekitar Rp 1,69 triliun yang didapati dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan kredit bank.

Asal tahu saja, INKA berencana membangun pabrik baru di Jawa Timur dengan nilai investasi Rp 600 miliar. Menurut pemaparan Cholik, daerah tempat berdirinya pabrik dipastikan tidak berbeda dengan pabrik INKA saat ini di Madiun. “Dekat dengan pelabuhan supaya mudah supply materialnya,” ungkapnya.

Adanya pabrik tersebut ditargetkan mampu meningkatkan kapasitas produksi INKA menjadi 700 gerbong per tahun. Pabrik di Madiun diketahui memiliki kapasitas produksi 300 gerbong per tahun.

Apakah pabrik tersebut juga dirangsang untuk memproduksi spare part dan kebutuhan perkeretaapian selain gerbong, Cholik mengatakan INKA terlebih dahulu fokus terhadap produksi kereta penggerak dan menyasar pasar ekspor.

Walaupun INKA memang tengah merencanakan, lewat anak usahanya, merambah bisnis spare part. “Yang mungkin bisa support ekspor seperti Jepang, China atau malah Eropa, sehingga pangsa pasar kami makin besar lewat spare part dan maintenance,” ungkapnya.

Komponen lokal dalam produksi kereta buatan INKA sudah hampir 100 %. Cholik merinci, untuk kereta barang sudah 90 % konten lokal, sementara kereta penumpang kisaran 75-80 persen. Lalu KRL punya porsi 70-75 konten lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×