kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.496.000   5.000   0,34%
  • USD/IDR 15.500   15,00   0,10%
  • IDX 7.735   86,10   1,13%
  • KOMPAS100 1.202   10,90   0,91%
  • LQ45 959   9,37   0,99%
  • ISSI 233   1,70   0,73%
  • IDX30 492   5,97   1,23%
  • IDXHIDIV20 591   7,28   1,25%
  • IDX80 137   1,31   0,97%
  • IDXV30 143   0,56   0,39%
  • IDXQ30 164   1,93   1,19%

Inocycle Technology (INOV) Optimistis Raup Potensi Ekonomi Industri Daur Ulang


Kamis, 17 Oktober 2024 / 15:13 WIB
Inocycle Technology (INOV) Optimistis Raup Potensi Ekonomi Industri Daur Ulang
ILUSTRASI. PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) optimis dapat memanfaatkan potensi ekonomi dari industri daur ulang di Indonesia


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan daur ulang limbah PET, PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) optimis dapat memanfaatkan potensi ekonomi dari industri daur ulang di Indonesia.

INOV melihat industri daur ulang Indonesia memiliki potensi ekonomi yang cukup besar, dengan investasi yang diperkirakan mampu mencapai Rp 5,15 triliun. Di samping itu masih ada potensi ekspor yang besar karena China menutup pabrik daur ulang plastik yang berkapasitas 9 juta ton per tahun.

Direktur INOV, Victor Choi mengatakan, saat ini INOV memiliki fasilitas pencucian yang tersebar di berbagai kota seperti Karanganyar, Mojokerto, Medan, Gowa, dan Subang. Untuk produk Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF), INOV telah mendirikan pabrik di 4 kota yaitu Tangerang, Solo, Mojokerto, dan Medan.

Baca Juga: Strategi INOV Pertahankan Kinerja di Paruh Kedua 2024

Pabrik re-PSF keempat INOV di Medan adalah tambahan terbaru dengan kapasitas produksi 6.000 MT/tahun. “Kapasitas kami bila ditotal dari 4 pabrik bisa melampaui 40.000 MT/tahun.

"Dengan kapasitas sebesar itu, kami yakin berada pada posisi yang kuat untuk memanfaatkan potensi dari industri daur ulang yang ada saat ini,” ujar Victor dalam keterangan resmi, Kamis (17/10).

Victor menjelaskan, INOV juga memiliki pabrik di Salatiga, Palembang, Medan, dan Makassar (Gowa & Talakar) yang memproduksi serat non-woven, yang merupakan bahan baku manufaktur untuk berbagai industri seperti otomotif dan garmen.

 

Dari perspektif kinerja finansial, hingga semester I - 2024, Perusahaan mencatat penjualan sebesar Rp307 miliar dengan produk Re-PSF menyumbang 75% dari total penjualan. INOV juga mencatatkan peningkatan penjualan ekspor sebesar 122% YoY yang berkontribusi sebesar 20% dari total penjualan.

Selanjutnya: 6 Aturan Diet ala Orang Jepang Tanpa Menyiksa Tubuh, Penuh Gizi dan Tak Bikin Lapar

Menarik Dibaca: 6 Aturan Diet ala Orang Jepang Tanpa Menyiksa Tubuh, Penuh Gizi dan Tak Bikin Lapar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×