kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.299   36,00   0,22%
  • IDX 6.804   15,86   0,23%
  • KOMPAS100 1.007   -1,85   -0,18%
  • LQ45 778   -3,09   -0,40%
  • ISSI 212   1,54   0,73%
  • IDX30 403   -1,69   -0,42%
  • IDXHIDIV20 487   -0,92   -0,19%
  • IDX80 114   -0,37   -0,33%
  • IDXV30 120   0,04   0,03%
  • IDXQ30 132   -0,12   -0,09%

Insentif Motor Listrik Diubah! Mampukah Kebijakan Baru Ini Dongkrak Penjualan?


Rabu, 19 Februari 2025 / 18:44 WIB
Insentif Motor Listrik Diubah! Mampukah Kebijakan Baru Ini Dongkrak Penjualan?
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan perubahan besar dalam skema insentif pembelian motor listrik./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/12/01/2024.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto baru-baru ini mengumumkan perubahan besar dalam skema insentif untuk pembelian motor listrik. 

Skema baru ini menggantikan subsidi Rp 7 juta yang diberikan pada tahun-tahun sebelumnya dengan insentif berupa pajak pertambahan nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah. 

Menanggapi kebijakan ini, Sekretaris Jenderal AISMOLI, Hanggoro, menyambut baik langkah pemerintah dalam mendukung perkembangan industri motor listrik. 

“Kami sangat mendukung kebijakan pemerintah baik yang bersifat fiskal maupun non-fiskal. Secara umum, kami optimis dengan adanya insentif ini, meskipun kami juga masih menunggu kepastian produk hukum terkait,” ujar Hanggoro kepada KONTAN, Rabu (19/2).

Baca Juga: Penjualan Motor Listrik Januari 2025 Anjlok 70% YoY, Ini Penyebabnya

Menurut Hanggoro, meskipun subsidi Rp 7 juta terbukti efektif mendorong penjualan pada dua tahun terakhir, skema baru dengan PPN ditanggung pemerintah diharapkan dapat memberikan dampak positif, meski efektivitasnya masih perlu ditunggu. 

"Secara logika, jika diskonnya lebih besar, penjualan pasti akan lebih tinggi. Namun, kita harus menunggu hasil nyata dari skema baru ini,” tambah Hanggoro.

Di sisi lain, AISMOLI mencatat penurunan signifikan dalam penjualan motor listrik pada awal tahun 2025. Penurunan ini diperkirakan mencapai 70% dibandingkan dengan Januari 2024, terutama akibat berakhirnya bantuan pemerintah sebelumnya. Meskipun demikian, Hanggoro tetap optimis terhadap potensi pasar tahun ini. 

“Kami berharap bisa mencapai target lebih dari 200 ribu unit motor listrik di tahun 2025, meskipun kami tetap menunggu kejelasan dari kebijakan insentif ini,” lanjutnya.

Selain insentif fiskal, AISMOLI juga menyoroti pentingnya dukungan non-fiskal, terutama dalam hal infrastruktur. Hanggoro mengungkapkan bahwa ketersediaan stasiun pengisian daya (charging station) dan stasiun tukar baterai masih terbatas di banyak wilayah, yang menjadi kendala bagi konsumen. 

“Infrastruktur ini sangat penting untuk memberikan rasa aman bagi konsumen, yang khawatir kesulitan menemukan tempat untuk mengisi daya atau menukar baterai motor listrik mereka,” jelasnya.

AISMOLI berharap pemerintah dapat mempercepat pembangunan infrastruktur tersebut, dengan mewajibkan setiap pusat perbelanjaan, gedung pemerintah, dan fasilitas umum lainnya untuk menyediakan stasiun pengisian daya motor listrik. 

Baca Juga: Diskon Pajak Motor Listrik Ditargetkan Meluncur Bulan Ini, Begini Respon Polytron

"Dengan semakin tersebarnya infrastruktur ini, diharapkan adopsi motor listrik di Indonesia dapat semakin masif," ucapnya optimis.

Hanggoro juga menambahkan, kebijakan terkait pembiayaan motor listrik, seperti bunga rendah untuk pembelian, akan sangat membantu mendorong minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan ini. 

"Dengan berbagai upaya dan dukungan dari pemerintah, AISMOLI yakin pasar motor listrik di Indonesia bisa berkembang pesat pada tahun 2025," pungkasnya.

Selanjutnya: KPK Tahan Wali Kota Semarang dan Suaminya

Menarik Dibaca: Ini Rangkaian Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2025 di Jakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×