kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

INTA Bakal Terpapar Dampak Positif dari Pabrik Alat Berat LiuGong di Indonesia


Jumat, 17 Oktober 2025 / 19:07 WIB
INTA Bakal Terpapar Dampak Positif dari Pabrik Alat Berat LiuGong di Indonesia
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati produk ban Techking Tires untuk kebutuhan alat berat di stan PT Intraco Penta Tbk (INTA) saat Indonesia Mining Expo 2024 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/9/2024). LiuGong bersiap mendirikan fasilitas produksi alat berat di Indonesia, dan berdampak positif bagi PT Intraco Penta Tbk (INTA) sebagai distributor.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. LiuGong bersiap mendirikan fasilitas produksi alat berat di Indonesia. Aksi ini bakal membawa dampak positif bagi PT Intraco Penta Tbk (INTA) sebagai distributor alat berat LiuGong.

Direktur Intraco Penta, Willianto Febriansa mengungkapkan bahwa kehadiran pabrik LiuGong di Indonesia akan membuat kepastian dan keandalan stok alat berat serta suku cadang menjadi lebih terjamin.

Hal ini penting untuk menambah keunggulan kompetitif di tengah pasar alat berat yang semakin ketat.

Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Optimistis Raih Target Penjualan di 2025

"Kehadiran prinsipal dan pabriknya secara langsung membuktikan komitmen dan dukungan LiuGong terhadap pasar alat berat di Indonesia. Distributor dapat menyalurkan produk lebih mudah dan mendapat dukungan purna jual yang lebih baik," ungkap Willianto saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (17/10/2025).

Tak hanya dari sisi operasional dan bisnis, produksi LiuGong di dalam negeri juga berpotensi membawa dampak positif terhadap kinerja keuangan.

Willianto membeberkan, pabrikan secara lokal akan berpengaruh signifikan terhadap efisiensi biaya, karena bakal mengurangi sejumlah komponen biaya seperti bea masuk & pajak, biaya transportasi dan biaya-biaya lain terkait importasi.

 

Selain itu, produksi secara lokal bisa menekan risiko fluktuasi mata uang asing terhadap rupiah. Meski, dampak dari penurunan risiko fluktuasi kurs ini akan tergantung pada besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk alat berat tersebut.

Jika pabrik di Indonesia sudah mulai beroperasi, Willianto memproyeksikan harga jual alat berat LiuGong bisa semakin kompetitif. "Tentu saja ini akan berimplikasi positif bagi INTA selaku dealer dan distributor alat berat LiuGong. Walaupun secara historical tingkat penjualan alat berat akan sangat dipengaruhi oleh harga komoditas  seperti batubara dan nikel," terang Willianto.

Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Bidik Peningkatan Penjualan Alat Berat di 2025

Sebagai informasi, LiuGong Indonesia akan mendirikan pabrik alat berat di Kawasan Industri Artha Industrial Hill, Karawang Barat. Presiden Direktur LiuGong Indonesia Levi Lin menargetkan fasilitas manufaktur tersebut akan mulai beroperasi  pada 2026.

Pabrik ini bakal menjadi salah satu pabrik alat berat terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi  hingga 5.000 unit per tahun pada tahun 2030. Pabrik ini diestimasikan menelan investasi senilai US$ 317 juta.

Hasil produksi dari pabrik LiuGong ini tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. LiuGong juga akan mengekspornya ke sejumlah negara di Asia Tenggara, Australia, dan Amerika Utara secara bertahap.

Baca Juga: Strategi Intraco Penta (INTA) Kejar Target Penjualan 476 Unit Alat Berat pada 2025

Di Indonesia, Liugong memiliki beberapa dealer untuk pemasaran dan penjualan alat berat. Willianto optimistis INTA bisa mengoptimalkan potensi pertumbuhan pasar LiuGong pasca mendirikan pabrik di Indonesia.

"INTA percaya diri dapat bersaing dengan dealer-dealer lain tersebut, mempertimbangkan pengalaman dan network Intraco Penta," tandas Willianto.

Adapun, INTA mengejar penjualan alat berat sebanyak 476 unit sepanjang tahun ini. Target penjualan alat berat INTA meningkat 9,93% dibandingkan capaian 433 unit pada tahun 2024.

Selanjutnya: Resmi! Pemerintah Beri Diskon PPN 6% Tiket Pesawat Selama Nataru

Menarik Dibaca: Ini Rekomendasi Tren Warna Rambut Tahun 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×