Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
Jika terealisasi, maka perekonomian AS akan pulih dan sektor perumahan di sana juga kembali ekspansif, sehingga turut berdampak positif bagi penjualan WOOD.
Kendati demikian, Integra Indocabinet tetap melakukan langkah diversifikasi risiko dengan menggenjot penjualan produk-produk furnitur di pasar domestik. Dalam hal ini, WOOD berusaha terlibat dalam proyek-proyek pemerintah berskala besar, termasuk pengadaan furnitur untuk proyek IKN Nusantara.
"Kami masih dalam proses tender sebagai salah satu vendor penyedia furnitur untuk proyek IKN," imbuh Fajar.
Merujuk laporan keuangan, penjualan bersih Integra Indocabinet di pasar domestik sebenarnya juga melambat. Untuk produk building component misalnya, penjualan WOOD turun 58,70% YoY menjadi Rp 14,75 miliar per akhir kuartal III-2023.
Selain memacu penjualan, Integra Indocabinet juga tetap berinvestasi menambah mesin dan peralatan baru pada pabriknya. Ini terlihat dari serapan capital expenditure (capex) atau belanja modal perusahaan tersebut yang tercatat sekitar Rp 50 miliar mendekati akhir 2023.
Dalam berita sebelumnya, WOOD menyediakan capex sekitar Rp 100--150 miliar pada tahun ini.
Sebagai informasi, Integra Indocabinet memiliki kapasitas produksi furnitur sebesar 49.688 meter kubik (m3) per tahun dan building component sebesar 389.060 m3 per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News