Reporter: Merlinda Riska | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
BANJARMASIN. Setelah resmi mengakuisisi PT Axis Telecom, PT XL Axiata Tbk. siap mengintegrasi XL dengan Axis. Target perusahaan, integrasi bisa selesai tahun ini.
Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi menyatakan, proses integrasi meliputi pemasaran, sumber daya manusia (SDM) dan jaringan. Dalam proses ini, perusahaan akan menelaah bagaimana cara bisnis yang bakal dijalankan.
Salah satu contoh yang perlu ditelaah adalah, apakah akan bertahan dengan dua merek yakni XL dan Axis atau hanya satu merek saja. Asal tahu saja, biaya untuk mempertahankan dua merek lebih mahal dibanding satu merek. "Namun kami juga tak bisa menelantarkan pelanggan jadi sementara, brand Axis akan tetap ada," ujar Hasnul, Kamis (20/3).
Proses integrasi bisa dilakukan dalam waktu tiga sampai sembilan bulan tahun.Untuk sementara Director Chief Service Management Officer XL Ongki Kurniawan akan memimpin Axis dalam proses integrasi.
Hasnul yakin integrasi menguntungkan XL dan Axis karena bisa saling melengkapi. Jika XL kuat di pelanggan profesional, maaka Axis kuat di pelanggan anak muda.
Selain itu, integrasi ini akan memperluas jaringan data. Dengan adanya tambahan frekuensi sebesar 15 MHz di frekuensi 1.800 MHz, alhasil total integrasi kedua operator ini bakal memiliki frekuensi 22,5 MHz. "Beberapa tahun lalu, frekuensi ini hanyalah masa lalu karena hanya bisa adopsi layanan dasar (2G) tapi kini, frekuensi ini bisa jadi masa depan karena bisa jadi LTE (4G)," ujar Hasnul.
Agar jaringan XL-Axis sanggup menampung trafik data yang cukup tinggi, perusahaan bakal mengatur volume data yang diterima pelanggan. Maklum, sampai saat ini, meski layanan data tumbuh tinggi tapi belum memberikan keuntungan memuaskan.
Hasnul bilang harga per 1 Gigabit (GB) layanan data XL US$ 3,9. "Setiap 1 GB, XL sebenarnya merugi 10%," tutur Hasnul.
Namun Hasnul berjanji, nanti XL tak akan semena-mena menaik-turunkan tarif seluler dan data Axis. Komitmen dia adalah mempertahankan Axis dengan tarif yang kompetitif. Demikian pula XL, yang akan dipertahankandari sisi tarif tetap kompetitif. Caranya dengan memberikan layanan data tanpa batas (unlimited) tapi dengan harga yang terjangkau.
Tahun ini XL menarget pendapatan bisa tumbuh lebih baik dari industri atau sekitar 5%-7%. Maklum tahun lalu, pendapatan perseroan tak tumbuh. Hingga 2013, jumlah pelanggan XL ada 60,5 juta. Dimana pelanggan data mencapai 33 juta pelanggan atau sekitar 54% dari total pelanggan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News