kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intiland Development (DILD) Getol Lanjutkan Pengembangan Rumah Tapak


Selasa, 23 April 2024 / 17:43 WIB
Intiland Development (DILD) Getol Lanjutkan Pengembangan Rumah Tapak
Perumahan?Amesta Living di Surabaya yang dikembangkan PT Intiland Development Tbk (DILD). Tidak khusus menyasar segmen milenial, Intiland (DILD) getol lanjutkan pengembangan rumah tapak.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti, PT Intiland Development Tbk (DILD) menyatakan pihaknya belum memiliki produk properti khusus yang menyasar kalangan milenial. 

Produk ini merujuk pada pengembangan rumah dengan harga terjangkau di lokasi di pinggir kota. Direktur Intiland Development, Archied Noto mengatakan, saat ini pihaknya membanderol harga rumah di atas Rp 500 juta. 

"Kami tidak ada khusus menyasar milenial, rumah yang dijual harganya Rp 500 juta ke atas," ujarnya kepada Kontan, Selasa (23/4). 

Baca Juga: Menakar Potensi Bisnis Sewa Perkantoran Pasca Pandemi Covid-19

Namun demikian, Archied menyatakan pihaknya menyesuaikan harga jual bangunan dengan lokasi dan harga tanah, dari sana pihaknya baru menetapkan segmen market yang dibidiknya. 

Tahun ini, Intiland Development menyebutkan terus mengembangkan rumah tapak yang mencetak pertumbuhan pendapatan signifikan sebesar 36,63% atau sebesar Rp 843,5 miliar pada 2023.

 

Pendapatan DILD tahun 2023 juga ditopang oleh penjualan high rise yang menyumbang angka Rp 2,02 triliun atau naik 240,08%. Secara keseluruhan, DILD mencetak pendapatan sebesar Rp 3,13 triliun, naik 29,17% dibandingkan dengan pencapaian 2022. 

Baca Juga: Intiland (DILD) Bidik Segmen Perkantoran, Luncurkan Private Office di Spazio Tower

Archied menyebutkan proyek landed type ada di Serenia Hill, Talaga Bestari, Graha Natura, Magnolia dan Amnesta. Dengan terus mengembangkan proyek landed type ini, DILD menargetkan marketing sales di angka Rp2,4 triliun tahun ini.

PIhaknya optimistis pasar properti akan berjalan stabil walau dibayangi oleh pelemahan rupiah dan konflik di Timur Tengah. "Sampai saat ini, belum ada efek yang terjadi dari kondisi tersebut terhadap ketersediaan bahan baku di bidang properti," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×