kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Investasi Baterai EV di Indonesia, CATL Akan Pakai Dana IPO


Minggu, 18 Mei 2025 / 06:33 WIB
Investasi Baterai EV di Indonesia, CATL Akan Pakai Dana IPO
ILUSTRASI. China Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) akan menggarap proyek eksositem baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia menggandeng Indonesia Battery Corporation (IBC).


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. China Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) akan menggarap proyek eksositem baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia menggandeng Indonesia Battery Corporation (IBC).

CATL pun bersiap melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana di bursa Hong Kong sebagai salah satu cara perusahan asal China itu untuk mendapatkan tambahan pendanaan.

Menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung, dana yang didapatkan dari IPO akan menjadi salah satu skema yang digunakan CATL untuk membiayai pendanaan proyek eksositem baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia yang bekerjasama dengan IBC.

Lebih detail, Yuliot mengatakan, skema investasi CATL di Indonesia harus melalui proses Outward Direct Investment (ODI) yang disetujui Pemerintah China.

Adapun kapasitas produksi berdasarkan ODI yang telah disetujui adalah sebesar 7,5 gigawatt hour (GWh) per tahun atau setengah dari kapasitas awal yaitu 15 GWh.

"Mekanisme investasi yang mereka lakukan ini tidak saja yang berasal dari pendanaan (sendiri) tetapi mereka juga mendapatkan penanaan dari IPO. Jadi untuk kapasitas 15 GWh itu bisa dilakukan," ungkap Yuliot di Kantor ESDM, Jumat (16/05).

Baca Juga: Investasi Raksasa CATL di Indonesia Berlanjut, Pembeli Baterai EV dari AS dan Eropa

Meski begitu, Yuliot menekankan bahwa angka produksi baterai dan juga angka investasi awal CATL tidak berubah yaitu sebesar US$ 1,18 miliar atau setara dengan Rp 19,13 triliun (asumsi kurs Rp 16.213 per dollar AS) bersamaan dengan kapasitas produksi 15 gigawatt hour (GWh) per tahun.

Namun untuk tahap pertama, produksi yang ditargetkan pada Maret 2026 akan membidik kapasitas produksi 7,5 GWh terlebih dahulu. "Jadi ini (produksi awal) 7,5 GWh," tambahnya.

Untuk diketahui, CATL telah menetapkan harga saham IPO di Bursa Efek Hong Kong sebesar HK$ 263 setara US$ 33,7 per saham.

Melansir Reuters, menurut dua sumber yang mengetahui langsung proses ini, CATL akan memperbesar IPO dengan penggalangan dana sekitar US$ 4,6 miliar sekitar HK$ 35,66 miliar.

Jika terealisasi, pencatatan ini akan menjadi yang terbesar secara global pada tahun 2025, berdasarkan data dari LSEG.

Lebih dari 20 investor utama (cornerstone investors) telah berkomitmen untuk membeli saham CATL senilai sekitar US$ 2,6 miliar dalam IPO ini, menurut dokumen yang diajukan perusahaan.

Sekitar 90% dari dana yang diperoleh, atau sekitar HK$ 27,6 miliar, akan digunakan untuk pembangunan pabrik baterai CATL di Hungaria. Fasilitas ini merupakan bagian dari rencana ekspansi perusahaan untuk memproduksi baterai di Eropa bagi produsen otomotif seperti BMW, Stellantis, dan Volkswagen.

Baca Juga: Bahlil dan Erick Thohir Bertemu Bahas Nasib Pabrik Baterai CATL di Indonesia

Selanjutnya: Simak 4 Cara Login Akun Facebook yang Lupa Kata Sandi untuk Pemula

Menarik Dibaca: 11 Camilan yang Aman Dikonsumsi untuk Penderita Diabetes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×