kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi hulu migas tertekan, pemerintah prioritaskan transisi Rokan


Senin, 27 Juli 2020 / 20:10 WIB
Investasi hulu migas tertekan, pemerintah prioritaskan transisi Rokan
ILUSTRASI. Warga beristirahat di dekat monumen pompa angguk minyak tertua di daerah Minas yang masuk dalam Blok Rokan di Riau, Rabu (1/8). Kementerian ESDM memutuskan untuk menyerahkan pengelolaan Blok Rokan setelah kontrak Chevron habis pada 2021, dan mengakhiri ke


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi memastikan bakal mengawal proses transisi Blok Rokan kendati investasi sejumlah proyek hulu migas tanah air tengah dalam tekanan.

Asal tahu saja, dalam kurun sepekan industri hulu migas dikejutkan dengan niatan pemodal global untuk angkat kaki dari proyek tanah air.

Sebelumnya, Shell dikabarkan berniat untuk melepas hak partisipasinya di Blok Masela. Selain itu, PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) juga berniat untuk tidak melanjutkan pengembangan tahap II Blok Indonesia Deep Water Development (IDD).

Baca Juga: Bakal kelola Blok Rokan, Pertamina masih cari partner

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Purbaya Yudhi Sadewa menilai kondisi yang terjadi besar kemungkinan sebagai dampak fluktuasi harga minyak serta lesunya perekonomian global.

"Harga minyak dunia dan ekonomi dunia yang lesu mungkin berkaitan dengan hal itu, nanti akan kami dalami," terang Purbaya kepada Kontan.co.id, Senin (27/7).

Di sisi lain, ia memastikan saat ini memang fokus pemerintah yakni pada proses alih kelola Blok Rokan dari Chevron kepada Pertamina.

"Dalam jangka pendek kami sedang menangani transisi Blok Rokan," tutur Purbaya. Ia menambahkan saat ini proses audit lingkungan masih berlangsung.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan pengeboran Blok Rokan oleh Chevron ditargetkan mulai pada November mendatang.

Wakil kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman bilang dalam pekan ini tim audit lingkungan bakal melakukan kunjungan ke fasilitas Blok Rokan. Ini merupakan salah satu tahapan dalam diskusi kepastian investasi Chevron di Blok Rokan khususnya mengenai kewajiban lingkungan.

Fatar menerangkan, SKK Migas menargetkan kesepakatan bisa dicapai pada Agustus nanti sehingga di November pengeboran dapat segera dimulai.

"Chevron akan investasi di pengeboran karena merasa ada tanggung jawab menahan penurunan. Chevron tidak full menikmati, akan banyak dinikmati Pertamina," terang Fatar dalam Konferensi Pers Virtual, Jumat (17/7).

Baca Juga: Chevron beri isyarat hengkang dari IDD, Pengamat: Sinyal kurang baik untuk investasi

Fatar melanjutkan, pengeboran sumur oleh Chevron ditargetkan sebanyak 114 sumur. Di sisa tahun ini akan ada dua rig yang diaktifkan untuk pengeboran lalu akan bertambah menjadi 5 rig hingga alih kelola pada 8 Agustus 2021 mendatang.

Di sisi lain, Fatar memastikan komunikasi juga dilakukan dengan Pertamina. SKK Migas bahkan berharap di 2021 nanti Pertamina dapat melanjutkan kegiatan pengeboran sehingga target 200 sumur dapat tercapai.

"Transisi dengan Pertamina tidak berhenti, ada task force komunikasi dengan Pertamina dan Chevron agar Pertamina Agustus 2021 tambah 10 rig sehingga target 200 sumur tercapai," tandas Fatar.

Di sisi lain, PT Pertamina mengungkapkan masih mencari partner jelang alih kelola Blok Rokan pada Agustus 2021 mendatang.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menuturkan pencarian partner menjadi salah satu prioritas Pertamina pasca restrukturisasi khususnya untuk pengelolaan Blok Rokan.

Baca Juga: SKK Migas: Tim audit lingkungan akan kunjungi Blok Rokan pekan depan

"Untuk Rokan karena ini (partnership) adalah syarat juga oleh pemerintah ketika nanti kita masuk. Malah ini prioritas yang kita lakukan," terang Nicke dalam diskusi virtual, Minggu (26/7).

Nicke mengungkapkan, pencarian partner juga dilakukan untuk wilayah kerja migas yang membutuhkan penerapan teknologi serta dana yang besar.

Kendati demikian, ia belum mau buka-bukan soal proses pencarian partner sejumlah WK Migas Pertamina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×