Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Sebelumnya, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengatakan bahwa rendahnya investasi sektor kelistrikan pada semester I ini belum sepenuhnya diterima oleh Kementerian ESDM. Banyak pengembang listrik swasta atau IPP yang belum melaporkan realisasi investasi.
“Ini (realisasi investasi) baru dari PLN, sedangkan di luar PLN banyak yang melakukan investasi. Saya menyurati supaya mereka melaporkan,” terang Jisman.
Untuk menggenjot investasi proyek listrik, kata Jisman, Kementerian ESDM sudah melakukan pemangkasan regulasi untuk mempermudah dan mempercepat proses perizinan. Di sisi lain, tarif dari energi baru dan terbarukan yang berlaku saat ini juga dinilai cukup menarik bagi investor. Dia pun optimistis target investasi tahun ini dapat tercapai.
Target investasi di sektor ketenagalistrikan tersebut sebelumnya sempat direvisi dari target awal sebesar US$24,88 miliar. Investasi pembangkit dari IPP senilai US$14 miliar, sedangkan sisanya US$ 10,88 miliar merupakan komitmen investasi dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Revisi target lantaran banyak proyek ketenagalistrikan yang target pengoperasiannya bergeser ke tahun-tahun selanjutnya. Berdasarkan data Kementerian ESDM, progres program pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) sedang dalam tahap kontruksi mencapai 47% atau sebesar 16.523 MW.
Proyek yang sudah terkontrak atau tahap perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) dan belum konstruksi sudah mencapai 13.481 MW atau 38%. Terdapat penambahan PPA sebesar 755 MW dari realisasi tahun lalu yang sebesar 12.726 MW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News