Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Seiring gejolak makroekonomi global dan domestik yang belum reda, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST) belum berhasil menumbuhkan kinerjanya pada paruh pertama 2025.
Selama semester I-2025, pendapatan BEST terjun bebas ke angka Rp 94,31 miliar dari level Rp 190,54 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan kata lain, secara tahunan (YoY), pendapatan BEST turun 49,45%.
Melongok laporan keuangan perseroan, pada periode ini memang pos pendapatan tanah, yang tadinya menjadi tulang punggung pendapatan perseroan, mengalami penurunan drastis sebesar 97,76% secara tahunan menjadi Rp 2,35 miliar.
Baca Juga: Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) Absen Bagikan Dividen, Ini Alasannya
Assistant Manager Corporate Finance and Investor Relation BEST, Rika Mandasari, menyebut, sebagian besar penjualan dan permintaan lahan memang bergeser ke paruh kedua mendatang. Kendati begitu, ia bilang permintaan dari pasar masih kuat.
“Investor cenderung wait and see jadi penjualan bergeser ke semester II-2025. Namun pipeline tetap kuat di kisaran 92 hektare (ha),” ungkap Rika kepada Kontan, Senin (4/7).
Untuk diketahui, tahun ini BEST menargetkan marketing sales lahan sebesar Rp 600 miliar dengan harga tanah sekitar Rp 3 juta per meter persegi. Dengan kata lain, perseroan menargetkan mampu menjual lahan sekitar 15 ha – 20 ha.
Dengan capaian selama paruh pertama ini, artinya BEST baru mengisi kurang dari 1% targetnya hingga akhir tahun.
Baca Juga: Bekasi Fajar Industrial Estate Bukukan Rugi Bersih Rp 33,2 Miliar pada Kuartal I-2025
Kendati begitu, Rika bilang sejumlah calon pembeli sudah menunjukkan keseriusan untuk menuntaskan transaksi pembelian lahan. Dus, marketing sales yang tertunda selama semester I-2025 kemarin bakal terealisasi pada semester II-2025 ini.
Secara rinci, Rika bilang saat ini BEST juga fokus mendapatkan marketing sales di sektor seperti F&B, otomotif, dan logistik. Selain itu, perseroan juga bakal meluncurkan gudang multiguna siap pakai pada kuartal III-2025 mendatang.
Untuk diketahui, sisa pos pendapatan BEST lainnya masih mampu bertumbuh, dengan pos maintenance fee, service charge, air, dan sewa tumbuh 4,13% secara YoY menjadi Rp 71,83 miliar, pos hotel tumbuh 25,39% menjadi Rp 7,26 miliar, dan pos pendapatan lain-lain tumbuh 21.07% secara YoY menjadi Rp 10,63 miliar.
Baca Juga: Okupansi Capai 100%, Bekasi Fajar Industrial Estate Kembangkan Bisnis Pergudangan
Dus alih-alih untung, BEST terpaksa membukukan rugi bersih sebesar Rp 58,53 miliar pada periode ini. Untuk diketahui, pada periode yang sama tahun sebelumnya BEST masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp 10,91 miliar.
Selanjutnya: Saham BBRI Ditutup Melemah 0,80% Senin (4/8), Nilai Transaksi Mencapai Rp 382 Miliar
Menarik Dibaca: Jika Asam Lambung Naik, Apa yang Harus Dilakukan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News