kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IPA: Insentif hulu migas harus bisa menaikkan minat investasi


Senin, 15 Juni 2020 / 19:35 WIB
IPA: Insentif hulu migas harus bisa menaikkan minat investasi
ILUSTRASI. Indonesia Petroleum Association (IPA) masih menunggu pembahasan terkait usulan insentif bagi industri hulu migas.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Petroleum Association (IPA) masih menunggu pembahasan terkait usulan insentif bagi industri hulu minyak dan gas bumi (migas). Selain meringankan tekanan akibat pandemi Covid-19, para pelaku usaha di hulu migas juga menginginkan agar insentif yang diberikan pemerintah bisa meningkatkan minat investasi di Indonesia.

Hal tersebut dikemukakan Direktur Eksekutif IPA Marjolijn Wajong. Sayangnya, dia belum membeberkan insentif dalam bentuk apa yang dibutuhkan untuk mendongkrak minat investasi hulu migas di Indonesia.

Baca Juga: Soal insentif hulu migas, SKK Migas: Penundaan setoran dana ASR diputuskan pekan ini

"Kami dari IPA sedang membicarakan insentif apa yang akan diberikan untuk menaikkan minat investasi. Sedang dibahas," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (15/6).

Marjolijn mengatakan, insentif bagi sektor hulu migas bisa meningkatkan daya saing Indonesia di tengah penurunan minat investasi secara global. "Walau ada penurunan investasi di seluruh dunia, tapi dengan daya saing yang bagus, kami harapkan agar Indonesia tetap menjadi salah satu tempat yang baik untuk investasi," ujarnya.

Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, ada sembilan usulan dari SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) kepada pemerintah sebagai bentuk insentif di tengah pandemi covid-19. Dari sembilan usulan yang diajukan, baru satu poin yang akan segera diumumkan, yakni berupa penundaan biaya pencadangan Abandonment Site Restoration (ASR) alias kegiatan pasca operasi.

Dihubungi terpisah, salah satu KKKS terbesar, Chevron Pacific Indonesia (CPI) masih menunggu keputusana dari pemerintah. Manager Corporate Communication CPI Sonitha Poernomo mengatakan, sebagai kontraktor dari pemerintah, pihaknya akan mengikuti kebijakan yang diberlakukan sembari terus mencermati perkembangan kondisi di lapangan.

"Sebagai KKKS pemerintah Indonesia, CPI mendukung kegiatan hulu migas nasional dan bekerja di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas," imbuhnya.

Baca Juga: SKK Migas ubah target lifting dan investasi hulu migas nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×