kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.200   -59,00   -0,36%
  • IDX 6.909   -18,45   -0,27%
  • KOMPAS100 1.005   -2,63   -0,26%
  • LQ45 769   -3,42   -0,44%
  • ISSI 227   0,12   0,05%
  • IDX30 396   -3,05   -0,76%
  • IDXHIDIV20 458   -4,29   -0,93%
  • IDX80 113   -0,29   -0,26%
  • IDXV30 113   -1,21   -1,06%
  • IDXQ30 128   -1,04   -0,80%

IR64 Tidak Diekspor Karena Tak Kompetitif


Kamis, 23 April 2009 / 09:23 WIB
IR64 Tidak Diekspor Karena Tak Kompetitif


Reporter: Anna Suci Perwitasari |

JAKARTA. Perusahaan Umum (Perum) Bulog menegaskan beras IR64 tidak termasuk beras yang diekspor. Direktur Perum Bulog Mustafa Abubakar menyatakan, IR64 kualitas 5% bukannya tidak boleh diekspor tapi tidak diharapkan untuk diekspor. "Kan tidak ada landasan hukum yang menyatakan IR 64 tidak boleh," kata Mustafa saat dihubungi KONTAN melalui telepon, kemarin (22/4).

Alasan yang sama juga diungkapkan Mustafa bahwa beras varietas ini digunakan untuk konsumsi dalam negeri dan juga merupakan beras internasional. Menurutnya, IR64 yang diproses menjadi 5% membuat harga beras tersebut menjadi tidak kompetitif. "Kalau beras ini yang diekspor, kita mau jual kemana, harga Thailand dan Vietnam kan lebih murah.," katanya.

Ia menambahkan untuk saat ini beras yang akan di ekspor adalah beras yang memiliki spesifikasi lokal yaitu beras aromatik. Alasannya beras aromatik yang diekspor karena harganya masih kompetitif dan lagi beras ini tidak diproduksi negara lain. "Jadi beras aromatik itu khas Indonesia," ujar Mustafa.

Perusahan berplat merah ini sendiri mengajukan beras aromatik dengan varietas seperti beras Muncul, Cianjur, Pandanwangi, Metikwangi.

Sebelumnya perlu dicatat bahwa Bulog sudah mendapatkan rekomendasi dari Deptan untuk ekpor beras sebesar 10.000 ton tahun ini. Namun Mustafa menyatakan bahwa jumlah beras tersebut saat ini masih dalam proses dan belum semuanya terkumpul di gudang Bulog. Ia bilang kalau dalam tahap pertama pengirimannya, Bulog hanya akan mengirim 1.000 ton saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×