Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
JAKARTA. Pemerintah Irak berencana membangun saluran pipa minyak mentah Basra-Haditha-Aqaba, untuk mengalirkan minyak mentah dari kota Basra di Irak hingga lepas pantai Aqaba, Yordania, menghubungkan ke Laut merah.
Terkait rencana tersebut, Pemerintah Irak menyampaikan tawaran kepada investor di Indonesia, termasuk BUMN dan perusahaan konstruksi, untuk berpartisipasi dalam pembangunan itu. Tawaran disampaikan Duta Besar Irak untuk Yordania kepada Duta Besar RI di Amman dalam pertemuan keduanya tanggal 21 Januari 2014 yang dirilis di situs Direktorat Jenderal Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada, Rabu (12/2).
Jalur pipa yang akan dibangun itu sepanjang 1.680 kilometer dan merupakan alternatif rute ekspor minyak mentah Irak yang mentargetkan untuk memproduksi hingga 8 juta barel per hari minyak mentah pada 2018. Saluran pipa Basra-Aqaba diproyeksikan untuk dapat mengalirkan volume minyak mentah sebanyak 1 juta barel per hari.
Pembangunan saluran pipa minyak ini merupakan bagian dari skema pembangunan saluran pipa minyak mentah dari Basra ke tiga negara yaitu Yordania, Suriah dan Turki. Adapun jalur pipa utama dari Basra nantinya, akan terbagi di kota Haditha di utara Irak menjadi 3 pipa yang masing-masing akan mengarah ke tiga negara tersebut. Pendanaan proyek pipa Basra-Haditha sepanjang 1.000 kilometer akan ditanggung oleh Pemerintah Irak, sedangkan proyek pembangunan saluran pipa ke 3 negara, termasuk Haditha-Aqaba sepanjang 680 kilometer, ditawarkan ke pihak luar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News