Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) mengungkapkan telah menyiapkan dua agenda besar untuk meningkatkan kinerja dan pengembangan bisnis di sepanjang tahun ini.
Direktur Itama Ranoraya, Pratoto Raharjo mengatakan dua agenda besar yang akan dilakukan IRRA adalah merealisasikan target pertumbuhan tahun ini di kisaran 80% hingga 100% yoy melalui peningkatan produk eksisting dan produk baru yakni immunomodulator bernama Avimac.
"Agenda kedua yaitu melanjutkan proses transformasi bisnis IRRA untuk menjadi medical manufacturturing, clinical laboratory dan ehealth services," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (6/4).
Baca Juga: Superkrane Mitra Utama (SKRN) buka peluang menaikkan capex dua kali lipat tahun ini
Perihal agenda besar pertama, IRRA telah membidik target khusus untuk produk eksisting salah satunya produk swab antigen test. Pratoto mengatakan target IRRA di tahun ini dapat menjual 5 juta hingga 10 juta unit swab atigent test.
Perkembangannya hingga Februari 2021 diakui Pratoto sudah terjual 1,8 juta unit. Pratoto tidak memungkiri target penjualan khusus produk swab antigen bisa lebih tinggi jika melihat kondisi yang ada seperti penetapan rapid antigen test untuk berpergian dan pelacakan kasus positif Covid-19 di Indonesia oleh Pemerintah.
Tidak hanya itu, IRRA juga bekerja sama dengan beberapa jasa layanan kesehatan telemedik. Selain itu, hadirnya produk Antigen Test Abbot yang terbaru yaitu Panbio Antigen Nasal hanya membutuhkan pengambilan sampel sedalam 2 cm dari lubang hidung. "Namun kami menunggu realisasi di semester I 2021 ini, apakah akan merevisi naik target penjualan Antigen Test," kata Pratoto.
Pratoto mengakui saat ini pihaknya sedang merencanakan untuk melakukan percepatan atau penguatan kerja sama dengan pihak Abbot untuk lokalisasi produk antigen test Panbio sehingga nantinya bisa menjadi produk lokal bukan Impor. "Tahun ini penjualan dari sisi nilai terbesar masih akan disumbang oleh antigen test, seperti tahun lalu," kata Pratoto.
Baca Juga: Superkrane Mitra Utama (SKRN) bidik pertumbuhan pendapatan 20% di tahun ini
Tak hanya produk untuk tes antigen saja, IRRA juga mendistribusikan jarum suntik yang saat ini dibutuhkan untuk program vaksinasi Covid-19. Pratoto bilang dengan telah dimulainya proses vaksinasi maka IRRA optimistis mendapatkan tambahan order jarum suntik lagi. Sebagai informasi, produk jarum suntik yang didistribusikan IRRA diproduksi oleh sister company PT Oneject Indonesia.
Mengenai agenda besar kedua, IRRA mulai masuk ke bisnis jasa layanan kesehatan untuk memaksimalkan posisi sebagai pemasok alat kesehatan dan manufaktur. Saat ini, Itama Ranoraya sudah aktif bekerja sama dengan jasa layanan pemeriksaan Covid-19 seperti dengan Halodoc, Klinikgo dan layanan pemeriksaan kesehatan lainnya untuk masuk ke jasa layanan kesehatan. Ini merupakan langkah awal untuk target masuk kelayakan clinical laboratory dan e-health services berbasis big data.
Direktur Utama IRRA Heru Firdausi Syarif mengungkapkan, penetrasi bisnis perusahaan yang masuk ke jasa layanan kesehatan dimulai sejak awal tahun ini dengan menjalin kerjasama dengan Halodoc dan hasilnya sangat positif. Karena itu, pada bulan Maret 2021, IRRA kembali bekerjasama dengan Klinikgo untuk jasa layanan pemeriksaan kesehatan.
“Di tahap awal kerja kerja sama tersebut, IRRA menjadi pemasok alat-alat pemeriksaan dalam hal ini adalah alat swab antigen test. Dengan hasil positif yang diraih melalui kerjasama tersebut, Kami mempersiapkan untuk proses kerjasama operasional untuk investasi pembukaan cabang-cabang, tahap awal ada 8 cabang yang akan dibuka yang bekerjasama dengan Halodoc,” jelas dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (30/3).
Setelah menggandeng jasa layanan pemeriksaan kesehatan, IRRA masuk hilirisasi healthcare yaitu layanan clinical laboratory dan e-health services melalui sinergi baik dengan laboratorium lain maupun dengan laboratorium rumah sakit, termasuk dengan platform telemedic maupun laboratorium yang akan dioperasikan sendiri.
Baca Juga: Private placement, Elang Mahkota Teknologi (EMTK) kedatangan investor baru
Dengan langkah ini, nantinya hulu ke hilir-nya bisa berdampak pada sustainability perusahaan atau memberikan kontribusi nilai yang optimal baik untuk hasil jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Hal ini sejalan dengan proses transformasi yang sedang berjalan paralel medical manufacturturing, clinical laboratory dan e-health services termasuk dengan peningkatan aktivitas operasional eksisting.
Pratoto menambahkan, untuk menunjang dua agenda besar tersebut kisaran total belanja modal baik untuk organik dan anorganik sekitar Rp200 miliar hingga Rp250 miliar dan bersumber dari pendanaan internal.
Selanjutnya: Simak strategi bisnis Hero Supermarket (HERO) menghadapi perayaan ramadan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News