Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Impor sapi hidup yang dilakukan Santori Grup pada kuartal II tahun ini meningkat. Pada periode April-Juni Santori Grup mendapat Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) 33.500 ekor atau meningkat 154,6% dibandingkan periode sebelumnya yang hanya 13.154 ekor.
Ignatius Adiwira, Head of Sales Marketing PT Santosa Agrindo mengatakan, naiknya izin impor yang diberikan pada kuartal II ini karena untuk memenuhi kebutuhan daging sapi menghadapi persiapan perayaan idul fitri. "Alokasi impor tersebut sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya," ujar Ignatius beberapa waktu lalu.
Melalui dua perusahaan peternakan di bawahnya, Ignatius bilang impor sapi hidup yang dilakukan oleh Santosa Agrindo pada kuartal II ini mencapai 18.500 ekor. Perinciannya sebanyak 14.000 ekor merupakan sapi bakalan, dan 4.500 ekor berupa sapi siap potong.
Sementara itu untuk Austasia Stockfeed pada kuartal II ini impor sapi hidup yang akan direalisasikan mencapai 15.000 ekor, terdiri dari 11.000 ekor berupa sapi bakalan, sapi siap potong sebanyak 3.000 ekor, dan sapi indukan atau betina produktif mencapai 1.000 ekor.
Ignatius menambahkan, langkah Santori Grup untuk melakukan impor sapi siap potong tersebut adalah untuk mengantisipasi lonjakan permintaan daging pada saat mendekati perayaan idul fitri mendatang. Untuk impor sapi indukan, Ignatius mengatakan bila hal tersebut dilakukan untuk mendukung program pemerintah yakni meningkatkan populasi.
Sapi indukan impor tersebut, nantinya akan dikirim ke Kalimantan di sebuah perkebunan sawit. Langkah tersebut dilakukan agar biaya produksi sapi menjadi lebih murah bila dibandingkan dengan cara intensifikasi seperti pada penggemukan sapi. Catatan saja, importasi sapi siap potong dan indukan tersebut akan dilakukan pada akhir kuartal ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News