Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) akan mulai melakukan pengembangan kawasan industri di Kendal-Jawa Tengah pada tahun 2016 karena investor sudah mulai melakukan permintaan lahan. Setelah Cikarang- Jawa Barat, Kendal merupakan kawasan industri andalan bagi Jababeka dengan rencana pengembangan kawasan seluas 2.700 hektar (ha).
Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk mengatakan, fase pertama, pihaknya akan mengembangkan lahan seluas 860 ha di Kendal atau sekitar 32% lahan dari total rencana pengembangan. "Kami sudah menguasai 400 ha lahan di Kendal. Lahan tersebut akan memasuki proses pengembangan," katanya, kepada KONTAN, Rabu (2/12).
Tahap pertama, perusahaan berkode saham KIJA ini akan membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) untuk mengembangkan lahan seluas 100 ha di Kendal. Kawasan industri nomor dua bagi Jababeka ini akan menjadi alternatif bagi inventor asing ataupun investor lokal yang ingin mendirikan industri di luar Jabodetabek. "Lahan industri di Kendal lebih ekonomis ketimbang di Cikarang," tambahnya.
Perusahaan milik S.D Darmono ini akan mengembangkan kawasan industri di Jawa Tengah tersebut selama 25 tahun atau kurang lebih sama seperti jangka waktu pengembangan kawasan industri di Cikarang yang mencapai 25 tahun untuk mematangkan kawasan industri seluas 3.000-4.000 ha dari total 5.600 ha.
Informasi saja, Kawasan Industri Kendal tidak hanya dirancang untuk menjadi kawasan industri. Jababeka berencana akan mengembangkan properti lain di sana seperti pembangunan mixed-use yang mencakup daerah industri serta rencana pembangunan perumahan dan komersial untuk mendukung pengembangan kawasan industri tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
