Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
Ia menyebutkan, dari jumlah kendaraan non Golongan I yang melewati di Jalan Tol Jakarta-Cikampek atau sekitar 29,3 juta kendaraan truk secara langsung dapat mempengaruhi tingkat ketahanan lapisan infrastruktur jalan tol. Ditambah dengan muatan kendaraan berlebih yang turut menyumbang percepatan kerusakan jalan.
Tercatat sejak dilaksanakan penertiban Operasi over Dimension Over Load (ODOL) oleh petugas gabungan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kepolisian, serta PT JTT di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Tahun 2019 hingga 2023, rata-rata jumlah kendaraan dalam kondisi overload sebanyak 37,6% dari total kendaraan terjaring.
Hal ini tentunya menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan perusahaan untuk terus mengupayakan peniadaan kendaraan ODOL yang sejalan dengan upaya peningkatan layanan jalan tol untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pelanggannya.
Bima juga menekankan upaya mitigasi risiko perusahaan akibat adanya berbagai proyek di sekitar Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
“Di tengah hiruk pikuk lalu lintas kendaraan pada jalur bisnis urat nadi penghubung wilayah Trans Jawa yang menjadi jalur favorit pengguna jalan serta lokasi dari berbagai proyek infrastruktur Pemerintah di koridor Jakarta-Cikampek seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung, LRT Jabotabek, Jalan Tol Cibitung-Cilincing hingga Jalan Layang MBZ di beberapa tahun terakhir, upaya peningkatan pelayanan lalu lintas yang telah dilakukan PT JTT juga memperhitungkan mitigasi risiko, khususnya yang berpotensi mengganggu arus lalu lintas kendaraan,” ujar Bima.
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Kantongi Laba Bersih Rp 6,8 Triliun Sepanjang 2023
Menurut Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna dalam Focus Grup Discussion Penyesuaian Tarif Integrasi yang diselenggarakan beberapa waktu lalu menyampaikan pengamatan pergerakan kendaraan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dalam kaitannya dengan perkembangan ekonomi lingkungan.
“Hampir 60% ekspor Indonesia itu dipasok dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan hampir 80% merupakan ekspor Jawa Barat melewati Jalan Tol Jakarta-Cikampek mengarah ke Pelabuhan Tanjung Priok. Secara strategis, jalan tol ini membantu peran penting tumbuh perkembangan ekonomi lingkungan,” ujar Yayat.
Yayat meneruskan manfaat Jalan Tol Jakarta-Cikampek bagi para pengguna ini sebetulnya akan terlihat dari pilihan pengguna jalan yang ingin menggunakan jalur atas atau bawah. Pilihan mobil pribadi yang di atas atau melalui Jalan Layang MBZ lebih mengutamakan kecepatan jalan tol dan mempersingkat waktu perjalanan karena aspek kecepatan jalan tol bawah tidak maksimal akibat adanya kendaraan besar dan truk ODOL.
Selanjutnya, Direktur Utama PT JJC Hendri Taufik menambahkan, “Sebagai BUJT pengelola Jalan Layang MBZ, PT JJC turut memastikan kelancaran pengguna jalan yang memilih Jalan Layang MBZ sebagai alternatif perjalanan mereka. Penyesuaian tarif juga dapat mendukung Perusahaan dalam memastikan investasi berjalan dengan baik. Hingga saat ini PT JJC juga dapat memenuhi kewajiban finansial terhadap Perbankan dengan baik atas pendanaan pembangunan Jalan Layang MBZ yang dilakukan melalui setoran modal dari pemegang saham sebesar 30% dan pinjaman kredit sindikasi dari Perbankan sebesar 70%,” ujar Hendri.
Baca Juga: Berkah Reguler bagi Bisnis Tol JSMR
PT JTT dan PT JJC berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan strategis Pemerintah dalam hal meningkatkan kenyamanan dan kelancaran jalan tol. Selain itu, Perusahaan terus memastikan iklim investasi jalan tol yang kondusif, menjaga kepercayaan investor dan pelaku pasar terhadap industri jalan tol yang prospektif di Indonesia, serta menjamin level of service pengelola jalan tol tetap sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) jalan tol.
PT JTT dan PT JJC mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar selalu memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup dan mengisi bahan bakar sebelum memulai perjalanan. Jika lelah berkendara, istirahat di tempat yang telah disediakan. Tetap berhati-hati dan menaati peraturan yang berlaku di jalan tol.
Informasi lalu lintas jalan tol Jasa Marga Group dapat diakses melalui One Call Center 24 jam di nomor 14080 dan aplikasi Travoy untuk pengguna iOS dan Android.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News